Home Kebencanaan Periksa Ketek Kandas, Seorang Nahkoda Meninggal di Danau Sipin

Periksa Ketek Kandas, Seorang Nahkoda Meninggal di Danau Sipin

Kota Jambi, Gatra.com - Danau Sipin, salah satu tempat wisata di Kota Jambi digemparkan dengan kabar duka dari seorang nahkoda perahu ketek. Slamet Riyadi (45) harus meregang nyawa akibat ketek yang dikemudikannya tiba-tiba kandas.

Kejadian pada Jumat (4/8) sekitar pukul 10.00 WIB itu bermula ketika ketek yang membawa rombongan Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mogok. Tanpa pikir panjang, Slamet langsung mengevakuasi rombongan Wakil Wali Kota Jambi itu ke ketek lain.

Usai melakukan evakuasi, Slamet penasaran dengan keteknya. Ia pun mencoba memeriksa baling-baling yang masih berada di bawah air.

Sebelum menyelam, Slamet sudah dilarang oleh salah satu Protokoler Wakil Wali Kota, Ifan. Namun, dengan penuh percaya diri, Slamet mulai memasukkan dirinya ke dalam air sambil meyakinkan Ifan, aman.

"Slamet kemudian membenamkan kepalanya ke dalam air untuk memeriksa baling-baling," kata Martini yang menjadi salah satu penumpang ketek Slamet.

Selang beberapa lama, Slamet tak kunjung muncul ke permukaan. Sementara ketek tengah kandas terseret angin hingga ke tepi.

"Angin yang kencang membuat penumpang lainnya yang tersisa di kapal diminta untuk berpindah ke bagian depan kapal," jelas Martini yang saat itu masih berada di ketek Slamet.

Menurut kesaksian Martini, Ifan sempat menyenter di kamar mesin untuk mencari Slamet, namun tidak berhasil. Ia menegaskan bahwa berita simpang siur tentang Slamet yang tersangkut baling-baling tidak benar. Pasalnya, ketika Slamet menyelam, mesin ketek dalam keadaan mati.

Upaya penyelamatan segera dilakukan oleh pasukan Polairud, BPBD, dan warga sekitar. Sekitar 10 menit pencarian, Slamet ditemukan dengan kondisi masih memiliki denyut nadi.

Tim medis segera mengangkut Slamet dengan ambulans ke rumah sakit. Naas, denyut nadinya sudah sangat lemah hingga akhirnya Slamet dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui, kandasnya ketek wisata di Danau Sipin bukan yang pertama. Sebelumnya, pernah terjadi pada Februari 2022, namun tidak ada korban jiwa yang tercatat.

86