Home Ekonomi Emiten FOLK dan HBAT Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia Hari Ini

Emiten FOLK dan HBAT Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia Hari Ini

Jakarta, Gatra.com - PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) dan PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini Senin (7/8).

HBAT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate yang terletak di wilayah Sulawesi Utara, Indonesia. HBAT menjadi perusahaan ke-54 dengan menawarkan 240,740 juta saham dengan harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp108 per lembar saham.

Komisaris utama HBAT, Rommy Posma Leke mengatakan, dengan pencatatan saham perdana di BEI ini, bisa memberikan alternatif investasi yang menarik bagi investor dan mendorong Perseroan untuk lebih baik lagi dalam menjunjung Good Corporate Governance.

“PT Minahasa Membangun Hebat secara resmi berubah status menjadi perusahaan terbuka setelah tahap demi tahap IPO (Initial Public Offering) telah kami lalui. Bagi kami hal ini merupakan langkah besar bagi perseroan ke depan,” kata Rommy dalam acara seremoni pencatatan perdana saham HBAT dan FOLK pada Senin (7/8).

Sedangkan, FOLK merupakan perusahaan holding multi sektor yang berfokus kepada new media commerce yang berbasis pencipta konten (content creator) yang diunggah melalui sosial media.

FOLK menjadi perusahaan tercatat ke-55 di BEI yang melepas sebanyak 570 juta lembar saham baru dengan harga sekitar Rp100 per lembar saham.

Direktur Utama FOLK Danny Sutradewa mengatakan, pencatatan saham perdana di BEI ini merupakan salah satu babak baru untuk FOKL bertumbuh menjadi lebih besar lagi.

“Ke depannya, kita akan terus fokus memberikan produk maupun jasa kepada generasi muda yang memang sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.

Rencananya, dari dana hasil penawaran umum sebesar 22,76% akan digunakan untuk penyetoran modal kerja ke PT Finfolk Media Nusantara. Kemudian, sebanyak 19% untuk pembayaran jasa kontraktor.

Lalu, 17,5% untuk pembelian saham PT Untung Selalu Sukses (USS), dan 12,38% untuk dipinjamkan ke PT Drsoap Global Indonesia (DGI). 11,9% akan dipinjamkan ke PT Amazara Indonesia Mudakarya (AIM), 6,54% akan dipinjamkan ke PT Syca Kreasi Indonesia (SKI), 5,10% pembelian software, dan 4,82% untuk modal kerja Perseroan.

33