Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 atau pada periode April hingga Juni tumbuh sebesar 5,17% secara year on year (yoy). Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia jika dihitung secara cumulative to cumulative (ctc) tumbuh sebesar 5,11%.

“Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen, kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara yoy tumbuh sebesar 5,17 persen,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Produk Domestik Bruto) Triwulan II 2023 secara daring pada Senin (7/8). 

Dalam kesempatan tersebut, Edy mengatakan bahwa, produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.226,7 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.

Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023, tambah Edy, tumbuh sebesar 3,86% (qtq). Hal tersebut sejalan dengan pola di tahun-tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 lebih tinggi dari kuartal I.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa, ekonomi Indonesia tumbuh konsisten di atas 5 persen hingga kuartal II-2023. Meskipun, pertumbuhan tersebut lambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.