Home Apa Siapa Gowes ke Rengasdengklok, Cara Unik Ketua DKPP Peringati Hari Kemerdekaan

Gowes ke Rengasdengklok, Cara Unik Ketua DKPP Peringati Hari Kemerdekaan

Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito punya cara unik untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Berbekal hobinya dalam bersepeda, Heddy secara rutin menyambangi rumah singgah Bung Karno di Rengasdengklok, Jawa Barat, di bulan Agustus setiap tahunnya.

Agenda rutin itu Heddy lakukan dengan bersepeda bersama 17 rekan pegowes lainnya di sebuah klub gowes bernama "Baike to Baik" yang anggotanya adalah  tetangganya. Start dari Taman Rafflesia, Bekasi, Heddy dan Baike to Baik mengayuh sepeda sejauh 45 km ke Rengasdengklok, demi memenuhi misi untuk melakukan ziarah tahunan ke rumah singgah presiden pertama Indonesia itu.

Baca juga: Napak Tilas Saksi Sejarah Kemerdekaan, Gubernur Khofifah Kunjungi Rumah Ibu Fatmawati Soekarno

Heddy mengatakan, aktivitas gowes itu dilakukannya selama 4 jam. Dengan begitu, total perjalanan pulang-pergi selama agenda itu memakan waktu sekira 8 jam lamanya.

"17 [pegowes], 8 [jam], 45 [kilometer perjalanan]," ujar Heddy, ketika dihubungi Gatra.com, Ahad (13/8). Ia menjelaskan betapa agenda tahunan klub gowesnya itu melambangkan setiap unsur dalam momentum Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Baca juga: Musik Bulan Agustus, Suguhan Spesial Erwin Gutawa Orchestra Rayakan Kemerdekaan RI

Heddy menjelaskan bahwa rumah singgah yang dikunjunginya itu merupakan sebuah rumah milik seorang warga keturunan Tionghoa. Di sanalah,  Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa oleh sekelompok pemuda dari Jakarta untuk memenuhi desakan kaum muda guna segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Penggemar Mobil Kuno Napak Tilas ke Rengasdengklok

Peristiwa 'penculikan' sebelum hari proklamasi itu tentu tak luput dari catatan sejarah kemerdekaan bangsa. Kala itu, Soekarno-Hatta dibawa jauh dari Ibu Kota terhindarkan dari pengaruh Jepang, usai Negeri Matahari Terbit itu menyerah terhadap Sekutu pada 14 Agustus 1945.

"Tiap tahun kami gowes ke sana, dalam rangka mengenang jasa para pahlawan perjuang kemerdekan. Bila sekarang kita bisa menikmati kemerdekaan itu perjuangan para pahlawan," ujar Heddy.

80