Semarang, Gatra.com - Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun, Harris Hotel Sentraland Semarang menggelar perayaan untuk umum yang diberi tajuk Nasional.Is.Me.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, festival kemerdekaan yang digelar pada Minggu (13/8) tersebut diperuntukan untuk anak-anak dan remaja, dengan tujuan untuk menanamkan semangat kemerdekaan dan nasionalisme di hati generasi muda.

Berkolaborasi dengan Brain Skill Indo dan DISBUDPAR Kota Semarang, Harris Hotel Semarang mengadakan Nasional.Is.Me di area kolam renang dan mini golf lantai 7. Festival kemerdekaan yang diikuti lebih dari 150 peserta dan dipadati hingga 300 pengunjung tersebut mengusung berbagai kegiatan dan kompetisi bertema kemerdekaan.

Baca Juga: Semarak Pesta Pound Fit di Harris Hotel Sentraland Semarang

Acara dibuka dengan lomba MaPel (Mata Pelajaran) tingkat SD dengan kategori lomba matematika, sains, pengetahuan umum seputar sejarah kemerdekaan Indonesia, dan pengetahuan umum kenegaraan. Lalu dilanjut dengan lomba membaca puisi untuk tingkat SD dan SMP.

Peserta lomba baca puisi ditantang untuk membawakan puisi karangan mereka sendiri yang bertema kemerdekaan atau patriotisme dengan mengenakan kostum pahlawan nasional atau baju adat. Rangkaian acara ditutup dengan parade peragaan busana merah-putih untuk anak-anak dan remaja.

Tak hanya mengadakan beragam kegiatan dengan tema kemerdekaan, pada momentum tersebut Harris Hotel Semarang juga menggelar festival kuliner murah meriah yang dibanderol dari harga Rp5.000-Rp30.000. Jenis kuliner yang disajikan pun beragam, mulai dari menu-menu khas Harris Hotel Semarang, healthy menu, sampai jajanan yang digemari anak-anak seperti burger, hot dog, churros, dan lain-lain.

Marketing & Branding Manager Azkar Rizal Muhammad mengatakan, acara berjalan dengan meriah dan dipadati pengunjung. Dia pun senang melihat antusiasme peserta dan pengunjung.

“Ini adalah usaha kami dalam menanamkan semangat kemerdekaan dan rasa cinta terhadap tanah air kepada generasi muda. Kita semua boleh mengagumi budaya dan karya asing, namun jangan sampai melupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia,” terangnya.