Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia per Juli 2023 sebesar US$20,88 miliar atau naik sekitar 1,39% secara month to month (mtm) jika dibanding bulan sebelumnya.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, secara bulanan, penurunan nilai ekspor terjadi pada migas, sementara non-migas masih naik tipis.

Untuk ekspor non-migas periode Juli 2023 sebesar US$1,23 miliar atau turun sekitar 2,61% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, ekspor non-migas pada Juli 2023 sebesar US$19,65 miliar atau naik sekitar 1,62% dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kinerja ekspor Juli ini lebih didorong oleh kenaikan ekspor non-migas terutama pada barang dari besi dan baja sebesar 47,33 persen,” kata Amalia dalam acara Rilis Berita BPS secara daring pada Selasa (15/8).

Kinerja ekspor Juli tambah Amalia juga didorong oleh kenaikan nilai ekspor nikel dan barang daripadanya sebesar 43,29%, serta berbagai produk kimia yang naik sebesar 11,14%.

Namun, kata Amalia jika dihitung secara tahunan, nilai ekspor pada Juli 2023 menurun sebesar 18,03% yoy. Penurunan tersebut terjadi pada sektor ekspor migas maupun non-migas.

Menurutnya, penurunan ini melanjutkan tren yang terjadi sejak awal 2023 lalu, di mana seiring terjadinya penurunan harga komoditas unggulan secara global.

“Secara yoy nilai ekspor Juli 2023 mengalami penurunan cukup dalam sebesar 18,03 persen jika kita bandingkan dengan bulan Juli tahun 2022,” katanya.

Lebih lengkap, nilai ekspor non-migas pada Juli 2023 sebesar US$19,65 miliar, jumlah tersebut naik sebesar 1,62% secara mtm dan melemah 18,8% jika dihitung secara yoy.

Sedangkan, nilai ekspor migas sebesar US$1,23 miliar, nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 2,61% secara mtm dan 4,7% secara yoy.