Home Gaya Hidup Presiden Kenakan Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Keraton Kasunanan Surakarta, Ini Maknanya

Presiden Kenakan Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Keraton Kasunanan Surakarta, Ini Maknanya

 

 

 

 

Solo, Gatra.com - Dalam Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan di Istana Kepresidenan hari ini, Presiden Joko Widodo mengenakan Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Keraton Kasunanan Surakarta. Baju adat dari Keraton Kasunanan Surakarta ini memiliki makna khusus dan digunakan dalam momen-momen tertentu.

Hal ini disampaikan oleh GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng. Perempuan yang merupakan adik dari PB XIII ini dikenal sebagai orang yang mengerti akan seluk beluk adat dalam keraton Kasunanan Surakarta.

Saat dihubungi Gatra.com, Gusti Moeng mengungkapkan jika sudah ada konsultasi dengan pihak keraton saat Presiden Jokowi ingin mengenakan pakaian adat ini. Biasanya pakaian ini sering disebut sebagai Songkok Prajuritan.

”Namanya Songkok Prajuritan. Empat bulan lalu sudah konsultasi dengan saya, konsultasi dengan keraton juga kalau akan menggunakan pakaian ini,” kata Gusti Moeng saat dihubungi Kamis (17/8) siang.

Menurut dia, tidak ada soal jika Presiden Jokowi mengenakan pakaian kebesaran raja tersebut. Sebab Presiden Jokowi merupakan panglima tertinggi di Republik Indonesia.

”Dipakai Pak Jokowi boleh, kan di Indonesia ini Pak Jokowi merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata. Di Keraton pun kalau prajurit keluar, komandannya pakai songkok ini, songkok prajuritan namanya,” katanya.

Dulunya Songkok Prajuritan ini sering dipakai oleh PB VI, PB VII hingga PB X. Bahkan PB X sering memakainya saat menghadiri pertemuan-pertemuan dengan Belanda.

”Kalau Sinuhun PB X ngagemnya (mengenakannya) kalau pas pesiar gitu, ke pertemuan-pertemuan dengan Belanda di (kantor) gubernuran,” katanya.

Pakaian ini memiliki makna bahwa pemakainya merupakan komandan yang tertinggi. Sehingga pemakainya memimpin para prajurit. Menurut Gusti Moeng, dikenakannya pakaian adat Songkok Prajuritan ini, justru akan melestarikan dan lebih mengenalkan budaya di Keraton Kasunanan Surakarta dengan lebih luas.***

 

89

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR