Home Gaya Hidup Karya Eksperimen Evi Pangestu: Pengalaman Spasial dalam Bingkai

Karya Eksperimen Evi Pangestu: Pengalaman Spasial dalam Bingkai

Jakarta, Gatra.com - Seniman Evi Pangestu mempresentasikan karya terbarunya bernama To Be Square With (2023) di ruang pameran Galeri Kala Karya, kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Karya ini merupakan instalasi spesifik situs imersif yang terdiri dari 23 lukisan. Meskipun, lukisan yang dimaksud bukanlah lukisan konvensional dengan guratan cat di dalamnya.

Seluruh karya terbuat dari kain sifon pada bingkai yang menggantikan kanvas tradisional. Kain tipis transparan tersebut dipasang untuk memamerkan bingkai-bingkai yang ada dan memungkinkan pengunjung mengidentifikasi persilangan persimpangan antara struktur-struktur pendukung ini.

Baca Juga: Idealisme dan Realisme di Pameran Eko Nugroho

To Be Square With menghadirkan bahasa gambar baru sang seniman. Karya ini mengeksplorasi pengalaman spasial dan keterlibatan fisik langsung antara pengunjung dan lukisannya. Jarak antara bingkai diposisikan dengan hati-hati untuk meningkatkan interaksi.

Eksperimen ini diaktualisasikan untuk mengungkap apa yang ada di balik ide lukisan itu sendiri. Kisi-kisi yang direntangkan dari untaian kain dapat dilacak melalui cahaya dan memungkinkan terlihatnya bekas bubungan, ketegangan, dan terkadang goresan. “Saya rasa karya saya masih di dalam parameter konvensi melukis. Kita hanya bermain di ambang batas,” kata Evi Pangestu pada katalog program pameran.

Salah satu bingkai di karya To Be Square dengan latar bagian depan Kala Karya (Gatra/Hidayat Adhiningrat P.)
Salah satu bingkai di karya To Be Square dengan latar bagian depan Kala Karya (Gatra/Hidayat Adhiningrat P.)

Pada satu lukisan, Evi menerapkan lapisan cat kuning neon di atas kanvas kain sifon. Detail ini menunjukkan bagaimana penggunaan warna dan bentuk persegi mengatur hubungan dan persepsi penonton, menegosiasikan posisi kontrol di antara semua bentuk persegi panjang yang mengelilingi ruang.

Di dalam ruang pameran itu, penonton dalam jumlah terbatas diharapkan untuk berjalan di sekitar bingkai kayu yang tumpang tindih dengan titik awal dan akhir yang ditentukan oleh seniman. “Tujuan saya adalah membuat satu set lukisan yang tidak hanya terhubung dengan ruang yang ditempati tapi juga bagi para pengunjung yang mengalaminya,” kata Evi.

Baca Juga: Depot Jamu Ngatiyem dan Cerita-cerita Masa Krisis

Evi Pangestu adalah seorang pelukis yang kerap menginvestigasi pemberontakan dan kontrol dalam parameter konvensional. Karya-karyanya mendorong batas-batas yang berasal dari grid melalui eksperimentasi struktur dan material.

Evi Pangestu lulus dari Program MA Seni Lukis, di Royal College of Art, London (2010), BA dalam jurusan Fine Art di Birmingham School of Art, Birmingham (2017) dan belajar seni lukis di jurusan Fine Art di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta (2015).

Evi aktif terlibat dalam berbagai pameran kelompok dan residensi seniman di Indonesia dan sekitarnya. Seperti ARTJOG 2023; PARADISE AIR Short term residency, Matsuda, Jepang (2023); Positions Part Two di Alma Pearl Gallery, London (2022); MANIFESTO Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (2022): juga PADA Studios residency, Barreiro, Portugal (2020).

352