Home Politik Survei SMRC: Dapat Limpahan Suara Undecided Voters, Ganjar Puncaki Elektabilitas

Survei SMRC: Dapat Limpahan Suara Undecided Voters, Ganjar Puncaki Elektabilitas

Jakarta, Gatra.com - Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat nama bakal calon presiden (bacapres) usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai sosok dengan elektabilitas tertinggi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal itu sebagaimana tercatat dalam simulasi survei terhadap tiga nama kandidat teratas bacapres.

Dalam survei itu, Ganjar berhasil memperoleh angka elektabilitas sebesar 35,9 persen. Angka tersebut unggul dibanding dua pesaing utama Ganjar, yakni Ketua Umum Partai Gerindra dengan perolehan angka 33,6 persen, maupun Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya dapat mengantungi 20,4 persen suara responden.

"Ini juga selisihnya sangat ketat antara Ganjar dan Prabowo. Selisihnya hanya 2,3 persen. Di bawah selisih dua kali margin of error yang kita butuhkan untuk bisa menyimpulkan secara meyakinkan, apakah memang unggul atau tidak. Tetapi keduanya, kita bisa yakin, unggul secara meyakinkan atas Anies Baswedan," jelas Direktur Riset SMRC Deni Irvani, dalam acara rilis survei, dikutip Kamis (24/8).

Di samping itu, SMRC juga melihat adanya kecenderungan perubahan tren dalam survei terbaru dibanding survei SMRC pada Mei 2021 silam. Pasalnya, posisi Prabowo yang saat itu tercatat berada di puncak elektabilitas, kini harus tergusur oleh Ganjar. Sementara itu, Anies terbilang konsisten berada di posisi ketiga peringkat elektabilitas.

Sebagai informasi, Prabowo berhasil memuncaki peringkat elektabilitas pada Mei 2021 silam dengan 34,1 persen. Saat itu, posisinya disusul oleh Ganjar dengan 25,5 persen dan Anies dengan 23,5 persen.

"Sempat Anies berada di atas Prabowo sedikit, walaupun tidak besar [selisihnya], 28,1 persen banding 26,1 persen pada survei Desember (2022). Ya, dua kali survei di bulan Desember itu sangat ketat, tapi masuk pada 2023, Anies dan Prabowo itu sudah berpisah. Prabowo menguat dari Desember ke Agustus ini, sementara Anies cenderung melemah," tuturnya.

Deni pun menyoroti adanya penurunan jumlah undecided voters pada survei terbaru dibanding jumlahnya pada Mei 2021. Sebagaimana tertera dalam survei, ada total 16,9 persen undecided voters atau responden yang belum menentukan pilihan mereka pada Mei 2021. Jumlah ini berkurang dan menjadi 10,1 persen pada survei terbaru SMRC.

"Ketika undecided (voters) ini menurun, ternyata kalau kita lihat kepala dan ekor (survei Mei 2021 dan survei Agustus 2023), Prabowo berarti tidak mengambil pemilih-pemilih yang undecided pada saat dua tahun yang lalu. Yang lebih mengambil siapa? Saya kira, yang mengalami kenaikan secara signifikan, yaitu Ganjar," kata Deni Irvani.

Selain itu, Deni juga menilai Anies yang cenderung stagnan di posisi ketiga ubahnya tidak mendapat limpahan suara secara signifikan dari responden yang sebelumnya menyatakan diri sebagai undecided voters.

Sebagai informasi, hasil survei itu dicatat berdasarkan analisis SMRC terhadap total 4260 responden yang dapat diwawancarai secara valid (memenuhi response rate), dengan margin of error sekitar 1,65 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

56