Semarang, Gatra.com - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan pendampingan para Guru SMA PL Don Bosko Semarang dalam mengembangkan kompetensi mereka dalam merancang dan menjalankan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis penyusunan proposal, tetapi juga melibatkan aspek pelaksanaannya di lingkungan pembelajaran sehari-hari.
Selain memberikan manfaat konkrit bagi para guru, kegiatan ini juga memiliki dampak yang lebih luas, yaitu penguatan profesionalisme guru serta bermanfaat untuk kepangkatan. PTK sendiri menjadi salah satu persyaratan dalam pengajuan kenaikan pangkat.
Baca Juga: 10.928 Mahasiswa Baru UNNES Ikuti PKKBM
Workshop yang diadakan pada 10 Juli 2023, di ruang Multi Media Sekolah, merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengakselerasi kemampuan para guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi PTK dengan baik.
Pelaksanaan workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang metodologi PTK, serta memberikan panduan konkret dalam penyusunan proposal yang komprehensif dan terarah.
Tidak hanya itu, melalui pendekatan interaktif dalam workshop, para guru juga diajak untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman, yang pada akhirnya akan memberikan inspirasi dan ide-ide baru dalam penulisan proposal PTK mereka.
Setelah workshop, pendampingan tersebut berlanjut secara online hingga tanggal 5 Agustus 2023. Kegiatan workshop ini di koordinir oleh Prof. Dr. Eva Banowati, M.Si, beserta anggota tim lainnya, yakni Prof. Dr. Agustinus Sugeng Priyanto, M. Si., Sriyanto, S.Pd., M.Pd., M. Fikri Amrullah, S.Pd., M.Pd., Basuki S.I., Kom., M.M, Dr Apik Budi Santoso MSi, dan Lusiana Tri Lestari, serta melibatkan mahasiswa aktif, Careza Sisiliana.
Semuanya bertekad untuk memberikan dukungan kepada guru-guru dalam mengembangkan proposal dan melaksanakan PTK dengan efektif.
Kepala SMA PL Don Bosko Semarang M.M. Heni Widiastuti, M. Pd., melihat potensi besar dari kegiatan ini. Dia berharap bahwa hasil dari upaya kolaboratif ini tidak hanya menjadi alat bagi pengembangan kurikulum yang lebih dinamis.
“Tetapi juga menjadi landasan untuk mengarahkan pengembangan sekolah secara keseluruhan,” ujarnya.
Selain itu, dengan meningkatnya keahlian mengajar para guru melalui PTK, diharapkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada siswa juga semakin berkualitas dan berdampak positif pada pencapaian akademik mereka serta perkembangan karakter.
“Dengan kata lain, kegiatan ini memang secara nyata mengusung semangat peningkatan kualitas pendidikan dalam berbagai aspek,” terangnya.
