Home Ekonomi Pemerintah Dorong UMKM Terhubung ke Pasar Dunia Melalui Akses Rantai Nilai Global

Pemerintah Dorong UMKM Terhubung ke Pasar Dunia Melalui Akses Rantai Nilai Global

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus berupaya mendorong agar pelaku UMKM bisa terhubung ke dalam rantai nilai global. Sehingga produknya bisa menembus ke pasar dunia.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM), Arif Rahman Hakim dalam forum 29th APEC SME Ministerial Meeting mengaku sedang fokus meningkatkan peran pelaku UMKM di pasar global melalui akses rantai global.

“Salah satunya melalui kemitraan antara pelaku UKM dengan perusahaan besar. Kami memgembangkan program kemitraan yang mempertemukan UKM dengan Perusahaan Domestik dan Multinasional untuk memberdayakan UKM memasok bahan baku atau produk setengah jadi ke perusahaan-perusahaan tersebut,” kata Arif dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (25/8).

Ia menambahkan, sebagai ganti pasokan bahan baku atau produk setengah jadi, perusahaan-perusahaan ini memberikan bimbingan dan pendidikan kepada pelaku UKM. Sehingga, produk UKM bisa selaras dengan standar industri

“Memastikan kualitas yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan,” ujar Arif.

Ia menyebut, beberapa perusahaan besar sudah menandatangani perjanjian kerja sama terkait program ini di antaranya IKEA, UNIQLO, JW Marriott, META, dan Lulu. KemenKopUKM secara aktif memfasilitasi UKM untuk berpartisipasi dalam Business Matching dengan perusahaan besar. Berbagai inisiatif Business Matching telah didorong, salah satunya Inabuyer B2B2G Expo.

“Kami juga menyediakan platform bernama INA Export dan SMEsta untuk menghubungkan pemasok dengan pembeli baik dari domestik dan global,” katanya.

Saat ini, platform tersebut menawarkan 23.291 pemasok dan 14.604 produk, bersama dengan 574 informasi pasar. Di sisi lain, SMEsta menjadi platform yang menyajikan katalog penawaran produk UKM yang dikuratori secara lokal, sumber daya pelatihan, detail pengiriman kontainer, dan peluang akses pasar.

“Perlu dicatat bahwa platform ini saling terhubung dengan ASEAN ACCESS yang secara langsung dapat memperluas jangkauan pelaku UKM ke ASEAN dan sekitarnya,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga sedang berinvestasi dalam meningkatkan kapasitas ekspor dan kapabilitas UMKM melalui capacity building. Dalam hal ini KemenKopUKM menyediakan dukungan dalam standardisasi dan sertifikasi ekspor untuk produk UMKM, antara lain organik, HACCP, BRC, ISO, dan Rumah Produksi Bersama.

“Untuk memaksimalkan peluang ekspansi UKM, Pemerintah Indonesia juga sudah menginisiasi beragam strategi untuk program pemetaan pembeli,” ujar Arif.

Adapun, beberapa Langkah yang sudah dilakukan antara lain berkolaborasi dengan Program Promosi Impor Swiss (SIPPO) untuk memfasilitasi pemetaan pembeli untuk produk bahan alami di pasar Eropa, bermitra dengan Diaspora Indonesia sebagai agregator, khususnya di pasar seperti Norwegia, dan bekerja sama dengan Kadin Indonesia dan berbagai kementerian termasuk Kementerian Agama dan Kementerian Perdagangan, untuk melayani kebutuhan jemaah haji dan umrah.

66