Jakarta, Gatra.com - Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diinisiasi sebagai program yang tak hanya sekedar diimplementasikan, namun juga diharapkan mampu mengakselerasi pembelajaran.

Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono juga mengatakan, MBKM juga harus menjadi gerakan yang terus diakselerasi dan disebaluarkan. Agar tercipta budaya oembelajaran yang lebih inovatif.

“MBKM berperan mengembangkan pembelajaran bagi mahasiswa. Pembelajaran yang diterima mahasiswa tak cuma mengembangkan secara teroris tapi juga praktikal,” tutur Gugup saat Media Gathering di Hotel Century, Jakarta, Jumat (25/8).

Selain itu, sambung Gugup, MBKM juga mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial mahasiswa. Misalnya saja, program Kampus Mengajar, mahasiswa yang mengikuti ini yang mengajar SD dan SMP di daerah-daerah itu mayaritas mahasiswa dari ekonomi yang kurang.

“Sehingga dari keikutsertaannya diidentifikasi ada kenaikan ekonomi karena menaikkan soft skillnya," beber dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Kampus Merdeka Mandiri, Dessy Aliandrina, mengatakan MBKM dapat menjadi evaluasi dari pembelajaran yang selama ini telah dijalankan. Utamanya dalam hal Capaian Pembelajaran Lampau (CPL).

Ia menambahkan relevansi tersebut bukan hanya terhadap CPL. Lebih jauh apakah yang dijalankan perguruan tinggi sudah sesuai kebutuhan dunia nyata.

"Artinya relevansi terhadap dunia industri, usaha dan dunia kerja pun diperhatikan," jelas dia