Jakarta, Gatra.com – Indonesia AI Innovation Challenge 2023 telah mencapai momen yang sangat dinanti-nantikan oleh para pemerhati teknologi dan kecerdasan buatan (AI). Acara Grand Final yang digelar pada Kamis, 24 Agustus 2023 di Grand Ballroom JIExpo Kemayoran, bersamaan dengan Indonesia 4.0 Conference & Expo, telah menghadirkan serangkaian presentasi dan inovasi yang memukau di dunia AI.
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Indonesia AI Innovation Challenge 2023 yang dimulai sejak 14 Maret 2023 di Gedung PIDI 4.0. Kegiatan mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Buatan), APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional), serta kolaborasi dengan Indonesia 4.0 Conference & Expo yang diorganisir oleh Naganaya.
Dewan Juri yang terdiri dari para ahli dan tokoh terkemuka dalam dunia teknologi dan AI telah memainkan peran penting dalam menilai dan mengapresiasi inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh para finalis. Formasi Dewan Juri meliputi: Prof. Hammam Riza, President KORIKA (Ketua Dewan Juri); Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf; Slamet Santoso, Sekretaris Dirjen Aptika, Kominfo RI; Alfred Boediman, Co-Founder Jawara Ventures dan juga Adjunct Professor at the University of Chicago; David Tjokrorahardjo, Managing Principal of Sovereign Capital dan MD Co, Karim Taslim; Initiator & Program Director Indonesia AI Innovation Challenge, sekaligus ketua Komtap AI APTIKNAS - Erick Lysander.
Grand Final ini menjadi wadah bagi sembilan finalis yang berasal dari delapan provinsi di Indonesia, yakni DI. Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara. Mereka telah melewati tahapan inkubasi AI dan mentoring intensif untuk mengembangkan produk atau solusi AI yang kreatif dan inovatif. Presentasi dan demo produk oleh para finalis memberikan kesan mendalam kepada para juri dan penonton.
Melalui model konferensi hening (silent conference), para finalis berkesempatan untuk memaparkan hasil kerja mereka di hadapan para juri dan mendapatkan tanggapan serta pertanyaan dari mereka. Dalam Pembukaan acara Grand Final oleh Karim Taslim, mewakili PT. Terre Tech Nusantara sebagai pemrakarsa dan Program Director.
“Grand Final bukan hanya tentang meraih kemenangan, tetapi juga tentang membangun jaringan, berbagi pengetahuan, dan memperkuat semangat inovasi di kalangan generasi muda Indonesia,” ucap Karim Taslim.
Setelah serangkaian presentasi dan sesi tanya jawab, para juri memutuskan 3 tim yang berhak menyandang predikat juara. Prof. Hammam Riza, mewakili dewan juri, mengumumkan para pemenang. Juara I atau Grand Champion diraih oleh Tim SOMANSA dengan inovasi menggunakan AI dalam laboratorium dan radiologi untuk pemindaian dan penilaian gambar yang lebih cepat dan akurat. Juara II atau Runner Up 1 diraih Tim AeroBuddy dengan Solusi AI untuk Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan di Bandara.
Sementara, Juara III atau Runner Up 2 diraih Tim Ludesc dengan inovasi menggunakan AI dan IoT untuk screening awal penyakit paru. Pemberian trofi dan hadiah uang tunai dilakukan oleh para juri sebagai tanda penghargaan atas prestasi para pemenang dan finalis. Prof. Hammam Riza, atas nama KORIKA dan selaku Ketua Dewan Juri, menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara ini.
“Saya berharap agar Indonesia AI Innovation Challenge 2023 dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia melalui inovasi-inovasi AI yang kreatif dan berdampak,” kata Prof. Hammam.
