Jakarta, Gatra.com – Salah satu nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar dari Probolinggo, Isrofiyah, terharu dan bersyukur bisa menunaikan umrah ke Tanah Suci dari PNM.
“Rasanya seperti mimpi jadi kenyataan, kami semua ibu-ibu pasti punya mimpi untuk menunaikan ibadah umrah, kami juga nabung, eh dikasih cuma-cuma oleh PNM, alhamdulilah,” kata Isrofiyah dalam keterangan pers, Rabu (30/8).
Ia menceritakan, sudah bergabung dengan PNM Mekaar sejak 7 tahun lalu dengan plafond awal Rp2 juta. Ia menceritakan sekelumit kisah perjuangannya dalam menghidupi rumah tangganya.
Mengalami titik terendah saat kondisi keuangan menurun, ia memutuskan untuk gadaikan rumah. Hal ini yang mendorong perempuan dua anak itu untuk bergabung dengan PNM Mekaar dengan usaha jasa jahit.
“Alhamdulillah, sekarang plafond pinjaman saya sudah di Rp9 juta dan rumah yang kami gadaikan dapat kami kembalikan, semuanya karena pinjaman dari PNM Mekaar,” ucap Isrofiyah.
Bangkit setelah beberapa tahun terpuruk, ia berhasil dengan mengajak dua anak serta ibunya untuk bergabung ke PNM Mekaar dengan sekarang memiliki plafond di atas Rp5 juta. Keluarga Isrofiyah merintis usaha jahit bersama hingga kini mampu mempekerjakan 14 karyawan.
Pelanggannya pun tidak main-main. Setiap tahun rumah jahitnya bekerja sama dengan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan dalam menyediakan 1.000 seragam untuk santri-santrinya.
“Rasanya kurang tepat kalau rasa terima kasih dan syukur rekan-rekan berikan ungkapkan kepada kami, karena PNM hanya menyalurkan rezeki yang sudah diberikan oleh Yang Masa Esa,” Arief Mulyadi,? Direktur Utama PNM.
Ia menyampaikan, pihaknya memberangkatkan 233 orang untuk melaksanakan umrah pada (29/8), di antaranya nasabah yang belum pernah berpergian jauh ke luar negeri, bahkan ke ibu kota.
Arief mengungkapkan, rasa senang, haru, dan takut, mereka akui dalam mempersiapkan perjalanan panjang ini. Menurutnya, ini buka hanya semata bentuk rasa syukur PNM akan dapat dijalankannya program ini, namun untuk membantu nasabah dan insan PNM.
