Home Hukum ICW Desak Polri Buka Data Pembelian Gas Air Mata Tahun 2013-2022

ICW Desak Polri Buka Data Pembelian Gas Air Mata Tahun 2013-2022

Jakarta, Gatra.com- Indonesia Corruption Watch (ICW) datangi gedung Divisi Humas Polri. Kedatangannya tersebut guna meminta Polri untuk membuka data pembelian gas air mata yang telah habiskan nilai kontrak sebesar Rp2,01 triliun.

Permintaan itu mengacu pada hasil pembelian gas air mata selama sembilan tahun atau sejak 2013-2022.

"Berdasarkan hasil kajian Kami dan Trend Asia menemukan bahwa sejak tahun 2013 hingga 2022 pembelian gas air mata oleh kepolisian ada sebanyak 45 kegiatan dengan nilai kontrak sebesar Rp2,01 triliun," kata peneliti ICW Wanna Alamsyah melalui keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (31/8).

Permintaan dari ICW teraebut telah dilayangkan ke Divisi Humas Polri dengan nomor 297/SK/BP/ICW/VIII/2023 tentang permohonan informasi tentang dokumen pengadaan pembelian gas air mata.

Dimana anggaran itu telah dibelikan perlengkapan seperti amunisi, pelontar, dan drone. Total amunisi yang dibeli adalah sebanyak 868 ribu. Sedangkan untuk pelontar sebanyak 36 ribu unit dan drone sebanyak 17 unit.

"Namun sayangnya, kontrak pembelian gas air mata tidak dibuka oleh kepolisian. Padahal Setiap Badan Publik yang mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk Institusi Polri," ujar Wanna.

Padahal, Wanna menyinggung soal kewajiban Polri membuka akses atas Informasi Publik yang berkaitan dengan Badan Publik tersebut untuk masyarakat luas. Sebagaimana Pasal 15 ayat (9) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021.

"Dijelaskan bahwa setiap badan publik, yakni kepolisian, memiliki kewajiban untuk mengumumkan informasi pengadaan barang/jasa, mulai dari tahap perencanaan, pemilihan dan pelaksanaan secara berkala," kata dia.

"Oleh sebab itu, kami mendesak agar Polri melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi segera membuka kontrak pembelian gas air mata ke publik sesuai dengan mandat Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021," tambahnya.

Terlebih penggunaan gas air mata kerap kali menimbulkan kecelakaan bagi masyarakat sipil. Tanpa adanya pihak yang bertanggung jawab yang akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi, karena kerap dipakai membubarkan kerumunan warga saat aksi.

Sebab dari hasil pemantauan ICW dan Trend Asia menemukan bahwa terdapat 144 peristiwa penembakan gas air mata sejak tahun 2015 hingga 2022.

Seperti peristiwa Kanjuruhan yang pelakunya didakwa akibat menghilangkan 135 nyawa. Sedangkan kasus lainnya, misal di Dago Elos, yang menimbulkan efek trauma.

"Kepolisian Republik Indonesia harus bertanggung jawab terhadap segala kasus penembakan gas air mata yang memakan korban jiwa. Kepolisian Republik Indonesia harus membuka informasi mengenai pengelolaan aset terkait gas air mata agar amunisi yang kadaluarsa tidak digunakan kembali," tuturnya.

Berikut Daftar Permohonan Informasi Kontrak Pembelian Gas Air Mata yang diminta ICW;

1. Amunisi Gas Air Mata

a. Nilai kontrak : Rp108.000.000.000

b. Pemenang : PT. Anugerah Cipta Kreasindo

2. Cartridge gas air mata

a. Nilai kontrak : Rp199.915.000.000

b. Pemenang : PT. Anugerah Cipta Kreasindo

3. Pengadaan pepper projectile launcher Polda Metro Jaya berikut pengiriman APBN T.A. 2022

a. Nilai kontrak : Rp49.966.763.000

b. Pemenang : PT. Tri Manunggal Daya Cipta

4. Pengadaan amunisi 37/38 mm automatic infinite revolver anti riot gas gun program APBN-P T.A. 2015

a. Nilai kontrak : Rp27.798.956.100

b. Pemenang : PT. Wahana Samudera Persada

5. Pengadaan senjata api portable multi launcher 15 shells dan senjata 37/38 mm automatic infinite revolver anti riot gas gun program APBN T.A. 2016

a. Nilai kontrak : Rp96.854.155.000

b. Pemenang : PT. Wahana Samudera Persada

6. Senjata portable multi launcher dan automatic infinite revolver anti riot gas gun

a. Nilai kontrak : Rp71.796.350.000

b. Pemenang : PT. Duta Samudera Guna Pertiwi

7. Pengadaan amunisi 37/38 mm automatic infinite revolver anti riot gas gun program APBN TA. 2017

a. Nilai kontrak : Rp54.756.470.000

b. Pemenang : PT. Wahana Samudera Persada

8. Amunisi gas air mata kaliber 37/38 MM APBN-P 2017

a. Nilai kontrak : Rp91.864.920.000

b. Pemenang : PT. Duta Samudera Guna Pertiwi

9. Pengadaan portable multi launcher & automatic revolver anti gas gun berikut pengiriman APBN TA. 2018

a. Nilai kontrak : Rp67.829.041.500

b. Pemenang : PT. Duta Samudera Guna Pertiwi

10. Pengadaan gas air mata program optimalisasi TA. 2019

a. Nilai kontrak : Rp2.996.200.000

b. Pemenang : PT. Mega Bugar Sejahtera

135