Home Internasional PM Albanese: Australia Bekerja Sama dengan ASEAN, Hadapi Tantangan Masa Depan

PM Albanese: Australia Bekerja Sama dengan ASEAN, Hadapi Tantangan Masa Depan

Jakarta, Gatra.com - Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese bertemu dengan para pemimpin dari seluruh Indo-Pasifik di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Tahunan ke-3 ASEAN-Australia dan KTT ke-18 Asia Timur di Jakarta.

Pada KTT Asia Timur, PM Albanese menegaskan kembali komitmen Australia untuk memperdalam keterlibatan dengan mitra-mitranya di Asia Tenggara dan bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi tantangan bersama seperti krisis iklim.

Dalam kesempatan itu, Albanese juga turut membahas isu-isu strategis utama dengan mitra regional termasuk invasi Rusia ke Ukraina, krisis di Myanmar dan Laut Cina Selatan. Pada KTT Tahunan ke-3 ASEAN-Australia, PM Albanese dan para pemimpin ASEAN membahas bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk mengurangi tekanan pada ketahanan pangan yang berdampak pada masyarakat mereka.

“Australia dan Asia Tenggara terhubung dengan erat melalui ekonomi kita; kepentingan bersama kita di kawasan yang stabil, damai dan sejahtera; serta hubungan antarwarga yang mendalam,” ujar PM Australia Anthony Albanese dalam keterangan resmi yang dirilis Kedutaan Besar Australia.

Menurut Albanese, sangat penting bagi Australia untuk bekerja sama dengan ASEAN dalam mengatasi tantangan bersama seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan, untuk membentuk masa depan kawasan.

“Saya berterima kasih kepada Presiden Widodo atas kepemimpinannya dalam KTT ASEAN tahun ini, dan saya menantikan kerja sama kita yang berkelanjutan untuk mewujudkan kawasan yang stabil dan sejahtera,” katanya.

Mengingat Asia Tenggara merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk ekspor pertanian Australia, para pemimpin membahas bagaimana perdagangan yang terbuka, adil, dan berdasarkan aturan dapat mendukung rantai pasokan pangan yang tangguh.

Albanese dengan bangga mengumumkan dua inisiatif untuk mendukung ketahanan pangan regional. Inisiatif pertama, investasi dalam Program ASEAN-CGIAR Innovate for Food Regional untuk mendukung penelitian bersama antara ASEAN dan Australia dalam mengembangkan praktik dan teknologi pertanian baru untuk mendukung ketahanan pangan regional.

Inisiatif kedua, Perluasan Meryl Williams Fellowships untuk perempuan di bidang ilmu pertanian yang membuka peluang bagi sekitar 20 orang dari negara-negara anggota ASEAN dan Timor Leste untuk mengikuti program studi di Australia.

Pengumuman tersebut merupakan kelanjutan dari pengumuman PM Albanese sebelumnya yang menetapkan Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia hingga tahun 2040 pada jalur yang praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah Australia dengan Asia Tenggara.

Selama di Jakarta, Albanese mengumumkan inisiatif tahap kedua di bawah Kemitraan Iklim dan Infrastruktur Australia-Indonesia senilai 200 juta dolar Australia, termasuk 50 juta dolar Australia untuk mengurangi risiko proyek-proyek infrastruktur swasta guna mendukung ambisi Indonesia menuju nol karbon.

Sementara itu, 100 juta dolar Australia juga disiapkan untuk mendukung agenda Indonesia, yaitu keuangan berkelanjutan dan transisi energi yang berkeadilan. Pendanaan tahap kedua ini juga akan mendukung pembentukan mekanisme bilateral untuk memajukan kolaborasi dalam ekosistem kendaraan listrik di bawah Kemitraan.

Komitmen tersebut merupakan tambahan dari inisiatif tahap pertama senilai 50 juta dolar Australia yang diumumkan pada Pertemuan Pemimpin Tahunan Australia-Indonesia pada Juli 2023.

300