Home Gaya Hidup Garmin Kembangan Teknologi Body Battery

Garmin Kembangan Teknologi Body Battery

Jakarta, Gatra.com- Garmin, penyedia solusi navigasi, kebugaran, dan kesehatan global mengembangkan teknologi pemantauan energi dalam tubuh, Body Battery. Ini adalah fitur untuk membantu pengguna memantau energi dalam tubuh mereka sepanjang waktu melalui perangkat smartwatch.

Director of Garmin Southeast Asia, Sky Chen menjelaskan, tingkat energi dalam tubuh setiap orang selalu berfluktuasi sepanjang hari. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal, seperti padatnya aktivitas, tingkat stres, hingga kualitas tidur.

“Body Battery dirancang untuk membantu pengguna memahami tingkat energi mereka dengan lebih baik, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat mengenai kapan harus berolahraga, bersantai, atau bahkan istirahat penuh,” jelas Sky dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/9).

Fitur Body Battery bekerja dengan terus menganalisis kombinasi detak jantung, variabilitas detak jantung (HRV), dan data pergerakan selama pengguna memakai perangkat. Saat pengguna aktif, tingkat energinya menurun. Sebaliknya, saat pengguna istirahat atau tidur, tingkat energinya meningkat.

Body Battery menggunakan informasi ini untuk memberikan perkiraan secara real-time mengenai berapa banyak energi yang tersedia dalam tubuh.

Baca juga: ROG Ally Akan Hadir Sebagai Portable Gaming Console Paling Canggih di Indonesia

Indikator Body Battery ditampilkan pada layar perangkat dan berkisar antara 0 hingga 100. Skor 100 menunjukkan bahwa tubuh telah beristirahat sepenuhnya, sedangkan skor 0 menunjukkan bahwa tubuh sedang kehabisan energi.

Selain Body Battery, pengguna juga dapat melihat riwayat Body Battery mereka di aplikasi Garmin Connect. Informasi ini dapat berguna untuk mengidentifikasi pola tingkat energi dan membuat perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Beberapa hal yang terjadi selama aktivitas sehari-hari dapat mempengaruhi tingkat Body Battery. Misalnya, jika pengguna terus-menerus memiliki tingkat Body Battery yang rendah di pagi hari, mereka mungkin perlu menyesuaikan kebiasaan tidurnya.

Jika tingkat Body Battery pengguna menurun secara signifikan setelah berolahraga berat atau aktivitas yang membuat stres, mereka mungkin perlu meluangkan waktu untuk beristirahat dan menghilangkan stres.

Stres juga mempengaruhi pola pengisian dan pengurangan Body Battery, selain olahraga dan aktivitas fisik sehari-hari. Stres merupakan respons alami tubuh terhadap tantangan hidup dan lingkungan.

Stres sering kali dikaitkan dengan emosi negatif seperti kecemasan dan perasaan tidak mampu, namun stres juga dapat menyertai emosi yang lebih positif seperti antisipasi yang sangat besar dan kegelisahan di hari yang dianggap penting bagi seseorang.

Baca juga: Lewat Fitur Baru, Garmin Tingkatkan Keselamatan Pesepeda

Terlepas dari alasan Anda mengalami stres dan emosi yang menyertainya, stres dapat menguras energi Anda, dan tingkat stres yang lebih tinggi akan menguras cadangan energi Anda lebih cepat.

Bagi Anda yang ingin mengetahui dan mencoba langsung Body Battery, fitur ini tersedia hampir di semua wearable Garmin, termasuk Venu Sq 2, Venu 2S, Venu 2 Plus, Lily Classic, Instinct 2S, dan Instinct 2.

Garmin juga memberikan diskon hingga 30% untuk produk-produk tersebut dalam promo Garmin Birthday. Promo dimulai tanggal 8 hingga 24 September di Garmin Brand Store yang tersebar di seluruh Indonesia dan Garmin Official Store yang ada di sejumlah online marketplace.

“Garmin merayakan hari jadinya yang ke-34 dengan promosi diskon spesial. Mulai 8 September hingga 24 September 2023, pelanggan bisa mendapatkan diskon 30% untuk pembelian perangkat Garmin pilihan. Ini adalah peluang bagus untuk mengupgrade perangkat Garmin Anda atau memberikan hadiah berupa kebugaran untuk seseorang yang Anda cintai,” pungkas Sky.

47