Home Politik Jika Jadi Wapres, Sandiaga Uno Janjikan Kontribusi Lebih Besar ke UMKM dan KUR Tanpa Agunan

Jika Jadi Wapres, Sandiaga Uno Janjikan Kontribusi Lebih Besar ke UMKM dan KUR Tanpa Agunan

Karanganyar, Gatra.com - Sandiaga Salahuddin Uno bakal berkontribusi ke kalangan UMKM lebih besar lagi apabila dirinya memenangkan Pilpres 2024 dan duduk di kursi Wakil Presiden RI. Hal ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan dari peserta Workshop KaTa Kreatif di Karanganyar, Jateng yang diselenggarakan Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Kamis (14/9).

"(Jika terpilih jadi Wakil Presiden) saya akan kontribusi lebih banyak ke UMKM. Saya tugasnya menambah permodalan UKM. Sekarang KUR maksimal Rp50 juta. Saya minta ke Presiden agar KUR (kredit usaha rakyat) tanpa agunan," kata Sandiaga di hadapan para peserta workshop.

Ia menjawab pertanyaan dari seorang peserta workshop dengan mantap, disambut riuh tepuk tangan puluhan peserta lain. Sandiaga mengatakan, kebangkitan ekonomi nasional bukan dari pelaku bisnis skala raksasa. Namun justru industri rumah tangga skala kecil dan mikro.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menegaskan UMKM menciptakan lapangan kerja masif. Untuk itulah pemerintah wajib menyemangati geliat UMKM.

"97 persen lapangan kerja di Indonesia diciptakan UMKM. Pemerintah sudah luar biasa berikan semangat UMKM," ujarnya.

Upaya pemerintah menurutnya belum cukup. Perlu lebih banyak usaha karena bantuan pemerintah ke UMKM belum merata. Terutama minimnya literasi keuangan dan bisnis pelaku usaha mandiri skala rumah tangga.

Sandiaga menyebut terbuka kesempatan UMKM mengisi kebutuhan birokrasi melalui e-katalog. Sejumlah syarat memang harus dipenuhi seperti standar kualitas barang.

"Barang yang dihasilkan boleh jadi banyak. Tapi apakah masuk kualitasnya? UMKM harus siap go internasional. Maka, jangan abai kualitas dan kuasai teknologi digital marketing," jelasnya.

UMKM juga tak boleh gampang lesu. Ia menceritakan dirinya pernah dipecat dari pekerjaan tahun 1997. Saat itu langsung jadi pengangguran. Namun ia tak menyerah dengan memanfaatkan sumber daya dan teknologi.

187