Home Nasional BMI Cegah Milenial dan Gen Z Terpapar Radikal dengan Kuliah Pemilu

BMI Cegah Milenial dan Gen Z Terpapar Radikal dengan Kuliah Pemilu

Jakarta, Gatra.com – Sayap PDI-Perjuangan, Banteng Muda Indonesia (BMI), melakukan upaya untuk mencegah generasi milenial dan Z terkontaminasi paham radikal dari kelompok tertentu dengan menunggangi Pemilu 2024.

Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP BMI, Mixil Mina Munir, di Jakarta, Selasa (19/9), menyampaikan, pihaknya menggelar kuliah Politik Banteng Muda bertajuk “Kelompok Radikal, Pemilu Milenial, dan Gen Z: Isu dan Arah Politik 2024”.

Ia mensinyalir radikalisme di kalangan anak muda sangat besar. Pada pemilu tahun 2014 dan 2019 lalu, kelompok radikal selalu menumpang momen pemilu untuk memperjuangkan cita-citanya mengganti Pancasila dengan sistem khilafah.

Adapun pola yang sering dipakai kelompok radikal, lanjut dia, adalah dengan menggunakan politik identitas, memproduksi hoaks, menebarkan kebencian hingga politisasi agama.

“Semua itu digunakan jadi bahan bakar untuk meraih dukungan elektoral,” ujar Mixil.

Terkait itu, pada tahun 2017 dan 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan HTI dan FPI. Meski sudah dibubarkan, namun sel-selnya tidak sirna. Mereka menggunakan media sosial untuk melakukan propaganda serta mempolitisasi hari-hari besar agama untuk menyerang pemerintah.

“Sel-selnya masih aktif dengan pola gerakan radikal yang tersembunyi dengan cara mengganti baju organisasinya,” ujar dia.

Ia lantas menyebut harus mencurigai bahwa mereka akan melakukan aksinya pada Pemilu 2024 guna merebut kekuasaan. “Tentu ini sangat berbahaya jika mereka berhasil mengambil alih kekuasaan,” ujarnya.

Lebih lanjut Mixil menyampaikan, milenial dan Gen Z merupakan kelompok pemilih terbesar pada Pemilu 2024. Sesuai data KPU, jumlah pemilih dari kedua kelompok ini mencapai 56,45%.

Menurutnya, dari kuliah politik tersebut, BMI ingin kedua kelompok ini bersama-sama mewaspadai gerakan radikal pada Pemilu 2024?. Selain itu, pihaknya juga ingin mengetahui preferensi pemilih milenial dan generasi Z serta mengajak untuk memilih PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo.

“Kuliah Politik Banteng Muda ini sengaja kami gelar dengan tujuan memberikan edukasi kepada milenial, generasi Z, serta para relawan Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Edukasi tersebut sangat perlu agar mereka tidak mudah terprovokasi dengan kampanye hitam atau hoaks yang kerap kali dimainkan oleh kelompok-kelompok pemecah belah persatuan melalui media sosial.

Menurutnya, radikalisme dapat menyebabkan anak muda menjadi intoleran, sehingga BMI menyikapi ketegangan itu dibalutkan politik secara riang gembira bersama milenial dan generasi Z Indonesia.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan anak-anak muda dari berbagai organisasi relawan Ganjar Pranowo, serta menghadirkan narasumber peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, dan Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi.

31