Jakarta, Gatra.com - 42 Mahasiswa dari Program Studi Optometri Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida), dinyatakan lulus uji kompetensi dan berhak menyandang gelar Sarjana Terapan Optometri (S.Tr.Kes). Hasil ini diperoleh atas keputusan Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan, Kemendikbudristek.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Ukrida, Antonius Ritchi Castilani menjelaskan, optometri adalah disiplin ilmu dan profesi kesehatan yang berkaitan dengan perawatan mata dan penglihatan. Para praktisi oprimetis berfokus pada pemeriksaan mata, diagnosis gangguan penglihatan, perawatan kondisi mata, serta pemberian resep kacamata atau lensa kontak untuk memperbaiki dan mengoreksi masalah penglihatan.

Dalam praktiknya, seorang optometris berperan penting dalam melakukan pemeriksaan mata rutin, mendiagnosis gangguan penglihatan, melakukan perawatan mata, melakukan koreksi pada ketajaman penglihatan, mengelola kesehatan penglihatan, serta memberikan edukasi tentang perawatan mata agar penglihatan tetap optimal.

Atas dasar itu, Antonius mengatakan pendirian program studi Optometri Ukrida merupakan langkah besar dan berani dari Badan Pengurus YPTK Krida Wacana dan Pimpinan Ukrida, untuk menjadi pionir bidang Optometri di Indonesia. Program studi Optometri pun telah menghasilkan para profesional berkualitas, yang tentunya akan berdampak positif pada pelayanan kesehatan mata di masyarakat.

"Mereka akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan penglihatan, yang salah satu programnya adalah mencegah kebutaan," ujar Antonius dalam keterangannya, Kamis (21/9).

Para lulusan program studi ini pun diharapkan dapat menghadirkan lulusan agar siap menghadapi tantangan, mempertahankan etika profesional, berintegritas, dan tetap memiliki semangat pelayanan.

Sementara itu, Wakil Dekan I FKIK Ukrida, Johannes Hudyono, mengungkapkan saat ini progran Studi Optometri sudah berkembang luas di dunia. Perkembangan keilmuanya telah berkembang hingga jenjang pendidikan S3.

Sehingga, Program Studi Optometri jenjang Sarjana Terapan FKIK Ukrida pun didorong untuk terus melengkapi layanan dengan infrastruktur pendidikan modern, mulai dari dosen yang berasal dari dalam maupun luar negeri, kurikulum pendidikan yang setara dengan pendidikan optometri internasional, serta laboratorium klinik dan perkacamataan serta lensa kontak.

"Ini menjadi bagian dari praktikum yang sangat lengkap untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang komprehensif agar mampu menghasilkan lulusan yang terampil dan siap pakai," jelasnya.