Home Regional Harga Garam dari Petani Pati Mulai Stabil

Harga Garam dari Petani Pati Mulai Stabil

Pati, Gatra.com - Harga garam dari tingkat petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berangsur stabil. Jika sebelumnya sempat menyentuh harga Rp3.500 perkilogram pada awal tahun, saat ini diangka Rp1.500. Ihwal ini dipengaruhi musim kemarau kering, sehingga produksi garam berjalan lancar.

Penjual garam, Sri Winarti mengatakan, harga garam cenderung fluktuasi, saat ini dikisaran Rp1.200 - 1.500 perkilogram, itupun tergantung daerah produksi.

"Harga garam di Desa Lengkong kalau dibanding Desa Dresi, Lasem, dan Raci, di sini jadi yang tertinggi. Harga garam di sini seperti harga di Madura sebagai salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia. Lima minggu yang lalu ada diangka Rp1.400. Tapi harga di Lengkong sekarang Rp1.500," ujarnya, Jumat (22/9).

Sri mengaku, membeli garam langsung dari tangan petani di daerah. Untuk kemudian memasarkannya ke sejumlah wilayah.

"Kami beli dari petani setempat. Kemudian kami pasarkan ke berbagai daerah, seperti Pati bahkan sampai Yogyakarta," ungkapnya.

Ketua Kelompok Tani Garam Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha mengungkapkan, pada panen raya lalu harga garam menyentuh angka Rp3.500 perkilogram. Padahal pada tahun 2022, garam dilepas Rp1.000 saja.

"Beberapa bulan lalu harga garam sangat bagus. Itu karena musim kemarau yang cukup stabil, sehingga kualitas garam juga bagus," terangnya.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Kuswantoro membeberkan, harga garam di tingkat pasar berada di angka Rp8.000 perkilogram untuk garam bata, serta Rp 10.000 perkilogram untuk garam halus.

"Harga garam cukup stabil di Pati. Untuk persediaannya pun mencukupi kebutuhan masyarakat," pungkasnya.

175