Home Ekonomi Pemberdayaan Perempuan di Yogyakarta, BTPN Syariah Libatkan Mahasiswi

Pemberdayaan Perempuan di Yogyakarta, BTPN Syariah Libatkan Mahasiswi

Yogyakarta, Gatra.com – Fokus pembiayaan pemberdayaan perempuan, BTPN Syariah Yogyakarta melibatkan mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi untuk magang kerja sebagai ‘Bankir Pemberdaya’.

Di semester pertama 2023, BTPN Syariah Yogyakarta berhasil menghimpun dan mengelola dana sebesar Rp110 miliar yang berasal dari 1.400 nasabah.

Untuk meningkatkan target capaian dan pelayanan nasabah, BTPN Syariah sejak 2 Oktober menempati gedung baru yang lebih representative di Jalan Cik Ditiro, Kota Yogyakarta.

“Yogyakarta unik dibanding kota-kota maupun daerah lainnya. Pertumbuhan ekonomi disokong pariwisata dan pendidikan yang menjadi tumpuan bagi pelaku usaha mikro,” jelas Branch Manager Retail Funding Sales BTPN Syariah Yogyakarta, Yosephan Ramadian, Rabu (4/10) petang.

Dikatakan Ramadian,  pelaku usaha mikro didominasi kalangan keluarga pra dan cukup sejahtera yang masuk dalam segmen financial inclusion. Segmen ini sejak 2010 oleh BTPN Syariah menjadi fokus penyaluran pembiayaan.

Dengan karakteristik unik Yogyakarta, BTPN Syariah kemudian menghadirkan program pembiayaan produktif UMKM melalui pemberdayaan perempuan dengan melibatkan mahasiswi dari berbagai kampus.

“Kita sudah bergabung di program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan saat ini beberapa mahasiswi magang. Pelibatan mahasiswi dalam program ini menjadi ‘strong point’ kita ,” jelas Ramadian.

Hasilnya, di semester pertama tahun ini, dana yang terhimpun berasal 1.355 usaha ritel dan 55 korporasi yang tersebar di empat kabupaten/satu kota. Ditargetkan, hingga akhir tahun capaian, baik perhimpunan maupun penyaluran dana akan meningkat.

Founding & News Business Director BTPN Syariah Dewi Nuzulianti, menyatakan program pemberdayaan perempuan melalui pendanaan lewat kelompok ini bertujuan agar mereka lebih produktif.

Data menyatakan di kalangan UMKM, sebanyak 45 juta berasal dari segmen financial inclusion dan 23 persennya adalah perempuan.

“Sudah ada 37 ribu nasabah perempuan yang terbagi dalam 250 ribu kelompok di 2.600 kecamatan mendapatkan pembiayaan pemberdayaan dari kita. Pinjaman tanpa agunan ini menyasar berbagai macam usaha,” jelasnya.

Perempuan sebagai sebagai penyangga rumah tangga, BTPN Syariah lewat program ini ingin membantu mereka berdaya secara ekonomi untuk membantu keluarganya. Ketika perempuan sudah berdaya, Dewi menyatakan hal ini akan menular ke keluarga dan selanjutnya meluas ke lingkungannya.

Tak hanya membantu pembiayaan produktif. Dewi menyatakan ‘Bankir Pemberdaya’ BTPN Syariah akan terus memberikan pendampingan hingga perempuan yang menjadi 99 persen nasabahnya memiliki literasi keuangan, peningkatan produk hingga akses pasar.

Dewi menyatakan kantor baru BTPN Syariah Yogyakarta juga sebagai upaya mendekatkan diri kepada para pihak yang yang memiliki misi dan kepedulian sama dalam memberdayakan umat.

112