Home Ekonomi Menperin Optimis Upaya Dekarbonisasi Sektor Industri Bisa Tercapai

Menperin Optimis Upaya Dekarbonisasi Sektor Industri Bisa Tercapai

Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini bahwa upaya dekarbonisasi di sektor industri sangat memungkinkan untuk dicapai.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor industri di Indonesia dari tahun 2015-2022 sebesar 8-20% dibandingkan dengan nasional. Dilihat dari sumber emisi sektor industri tahun 2022, komponen emisi dari kategori penggunaan energi di industri menyumbang 64%, emisi dari limbah industri 24%, dan proses produksi dan penggunaan produk atau Industrial Process And Product Use (IPPU) sebesar 12%.

"Hal ini merupakan indikasi bahwa penggunaan energi di sektor industri membutuhkan intervensi yang lebih besar agar upaya pengurangan emisi GRK lebih maksimal," katanya dalam Rapar Kerja Kemenperin di Jakarta, Rabu (11/10).

Agus mengakui, semakin meningkatnya investasi di sektor industri menyebabkan terjadinya peningkatan emisi GRK secara absolut. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya dekarbonisasi yang masif dan terstruktur.

Ia menyebut, pada tahun 2022 upaya dekarbonisasi telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 53,9 juta ton CO2-ekuivalen. Emisi baseline Business as Usual (BaU) tanpa aksi mitigasi adalah sebesar 292,0 juta ton CO2-ekuivalen dan emisi aktual (industri telah melakukan aksi mitigasi) adalah 238,05 juta ton CO2-ekuivalen.

Di samping itu, target penurunan emisi GRK untuk komponen IPPU pada tahun 2030 sebesar 7 juta ton CO2e. Sedangkan realisasi penurunan emisi IPPU pada tahun 2022 telah mencapai 7,138 juta ton CO2e atau 102% dari target tersebut.

“Hal ini menunjukkan optimisme bahwa upaya dekarbonisasi di sektor industri bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Oleh karena itu, apabila target NZE secara nasional dicapai pada tahun 2060, maka kita harus berkomitmen untuk dapat mencapai target NZE di sektor industri lebih cepat, yaitu pada tahun 2050,” tegas Agus.

80