Home Ekonomi Ini 4 Strategi Upaya Dekarbonisasi Sektor Industri

Ini 4 Strategi Upaya Dekarbonisasi Sektor Industri

Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa upaya dekarbonisasi sektor industri dari komponen energi dapat dilakukan melalui empat strategi.

Pertama, melalui penggantian sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti sel surya dan green hydrogen. Kedua, melalui manajemen dan efisiensi energi dengan memanfaatkan peralatan yang mampu menurunkan konsumsi.

Ketiga, melalui strategi elektrifikasi pada proses produksi. Keempat, melalui pemanfaatan teknologi CCUS (carbon, capture, utilization and storage).

"Teknologi CCUS sebagaimana saya utarakan sebelumnya merupakan salah satu teknologi di samping teknologi green ammonia dan green hydrogen yang dinilai mampu menjadi game changer dalam proses dekarbonisasi dan transisi energi sektor industri," katanya dalam Rapat Kerja Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu (11/10).

Ia menyebut, Kemenperin memiliki peran penting agar Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) yang akan mengatur pengembangan CCS/CCUS terdapat perluasan pemanfaatan CCUS untuk sektor industri. Diketahui, aturan itu saat ini masih dalam proses penyusunan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan bahwa bursa karbon yang diluncurkan bisa menjadi sebuah langkah konkret dan langkah besar bagi Indonesia mencapai target NDC (Nationally Determined Contribution). Hal itu diucapkannya pada saat meluncurkan Bursa Karbon Indonesia, 26 September 2023 lalu.

"Sejalan dengan arahan tersebut, posisi Kemenperin menjadi strategis mengingat sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam upaya dekarbonisasi dan penyelenggaraan nilai ekonomi karbon (NEK)," ucap Agus.

Dalam hal ini, lanjutnya, Kemenperin perlu bersikap aktif untuk memastikan bahwa upaya dekarbonisasi dan NEK dapat dinikmati oleh sektor industri. Diharapkan, setiap unit pembina industri di Kemenperin menyiapkan usulan strategi dan rencana aksi yang konkret dan efektif.

"Hal ini untuk meningkatkan kembali daya saing dan produktivitas sektor industri sehingga kontribusi sektor industri terhadap PDB bisa kembali mencapai 20%, dan visi kita untuk menjadi negara industri tangguh, inklusif, dan berkelanjutan dapat terwujud," ujarnya.

152