Home Gaya Hidup Limbah Ban Menjadi Alat Pemecah Ombak Sebagai Pengendali Abrasi

Limbah Ban Menjadi Alat Pemecah Ombak Sebagai Pengendali Abrasi

Karawang, Gatra.com - Dalam 30 tahun terakhir, seluas 69,28 hektar daerah pesisir Desa Tanjungpakis telah terdampak abrasi yang masif. Untuk mencegah abrasi semakin luas, Planet Ban berkolaborasi dengan CarbonEthics mengubah limbah ban bekas menjadi Alat Pemecah Ombak (APO) yang membentang sepanjang 150 meter di sepanjang garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang.

Limbah ban motor bekas dipilih sebagai Alat Pemecah Ombak karena sifat elastis karet pada ban yang dapat menyerap energi dari gelombang laut dan memecahkannya menjadi energi kinetik yang lebih rendah. Dikombinasikan dengan bambu, Alat Pemecah Ombak yang terbuat dari limbah ban bekas yang telah didaur ulang ini memiliki potensi yang optimal untuk mengurangi kekuatan gelombang tinggi dan melindungi pantai dari abrasi secara efektif, sekaligus mudah dibentuk dibandingkan material lainnya.

Agung Bimo Listyanu, CEO CarbonEthics, mengutarakan apresiasinya terhadap Planet Ban atas kontribusi dan dukungan yang diberikan terhadap upaya perbaikan kondisi pesisir di Indonesia. “Masalah abrasi saat ini telah menjadi sangat serius bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir di sejumlah daerah di Indonesia. Dengan memanfaatkan limbah ban bekas dari Planet Ban, diperkirakan inisiatif ini berpotensi meningkatkan taraf hidup 5% dari populasi masyarakat Desa Tanjung Pakis yang terdampak abrasi pada 2026. Hal ini dihitung dari potensi restorasi lahan hingga 10 hektar dan konservasi 40,000 pohon mangrove dari gelombang tinggi.”

Keberhasilan kolaborasi antara Planet Ban dan CarbonEthics dalam mengolah limbah ban bekas menjadi alat pemecah ombak akan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dalam pengelolaan limbah dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. “Diharapkan bahwa solusi Planet Ban dapat memotivasi sektor lain untuk mengadopsi pendekatan kreatif dalam mengatasi masalah lingkungan dan menciptakan ekosistem berkelanjutan.” tutup Agung.

Sebelumnya, Planet Ban telah mendorong pelanggan untuk meninggalkan ban bekas saat membeli ban baru di toko mereka dalam mengurangi dampak negatif dari limbah. Ban bekas ini akan diolah ulang menjadi produk yang berguna melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Selain itu, Planet Ban bekerja sama dengan produsen ban resmi untuk menerapkan kebijakan tanpa plastik dalam penjualan ban di lebih dari seribu outlet Planet Ban, sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam mengurangi limbah plastik. Untuk pemecah ombak ini, Planet Ban menyumbangkan lebih dari 500 ban bekas.

 

365

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR