Home Politik Kader Gerindra Purworejo Usulkan Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Kader Gerindra Purworejo Usulkan Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Purworejo, Gatra.com-Sosok Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memikat kader-kader Partai Gerindra sehingga banyak yang mengusulkannya menjadi Bakal Calon Wapres (Bacawapres) untuk dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Kader Partai Gerindra sekaligus anggota DPRD Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Nur Hidayat Pramudiyanto, secara pribadi, blak-blakan mengakui dirinya pun menginginkan Gibran menjadi Bacawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Nur Hidayat berpendapat, Gibran yang saat ini menjabat sebagai Walikota Solo, berhasil membuat kota tersebut makin baik dan maju. "Meskipun masih muda, Mas Gibran berhasil menata Kota Solo. Masak untuk menjadi pimpinan (level nasional) usia harus dibatasi? Usia tidak menjadi masalah, asal mampu," kata Nur Hidayat saat dihubungi, Selasa (17/10).

Mengenai keputusan MK yang mengabulkan gugatan ambang batas usia Capres/Cawapres di bawah 40 tahun yang diajukan oleh Almas Tsaqibbirru, Nur Hidayat menilai hal tersebut bukan hanya untuk Gibran.

"Keputusan MK itu bukan jalan bagi Gibran (untuk menjadi Cawapres). Tentunya, Majelis Hakim MK sudah melalui pertimbangan yang matang. Putusan itu berlaku untuk seluruh warga negara yang memenuhi syarat. Kalau putusan hanya untuk satu orang (Gibran), itu tidak obyektif. Jadi jangan dimaknai jika keputusan MK itu hanya untuk Mas Gibran. Tapi untuk semua warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat. Jangan disalah tafsirkan," kata anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo ini.

Soal tuduhan politik dinasti pada Presiden Jokowi dan Gibran, Nur Hidayat mengaku sebagai kader daerah, dirinya tidak terlalu mempedulikannya.

"Mengenai tuduhan politik dinasti, itu bukan ranah saya, intinya saya menilai Gibran sangat mampu. Saya bukan ingin menyamakan dengan Bung Karno, dulu, Soekarno juga sejak muda sudah jadi pemimpin yang luar biasa. Untuk jadi pemimpin tidak harus tunggu usia. Karena belum tentu semua orang memiliki kesempatan dua kali. Sepanjang mampu dan bisa, biar rakyat yang menilai dan memilih," tegas Nur Hidayat.

98