Home Politik Survei LSI: Prabowo Tetap Unggul Meski Dipasangkan dengan Sejumlah Nama

Survei LSI: Prabowo Tetap Unggul Meski Dipasangkan dengan Sejumlah Nama

Jakarta, Gatra.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, nama Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto tetap unggul ketika dipasangkan dengan sejumlah nama potensial, dibanding dua bacapres pesaing utamanya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Sebagaimana diketahui, Anies telah lebih dulu mengumumkan nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres pendampingnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Di samping itu, Koalisi pro Ganjar baru saja mendeklarasikan nama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk menjadi cawapresnya.

Dengan demikian, saat ini, Prabowo menjadi satu-satunya bacapres yang masih belum memiliki pendamping meski periode pendaftaran capres-cawapres telah dibuka per Kamis (19/10) hari ini. Sejumlah nama pun kerap beredar dalam bursa cawapres Prabowo. Beberapa di antaranya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Kita coba simulasikan tiga kemungkinan itu kalau berhadapan dengan Ganjar-Mahfud dan AMIN (Anies-Cak Imin). Kalau yang dipilih Prabowo adalah Erick Thohir, maka di simulasi 3 nama, angka untuk Prabowo tidak berbeda jauh dengan ketika hanya satu nama [capres saja yang] berhadapan," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam acara rilis survei, pada Kamis (19/10).

Seperti diketahui, pada survei LSI kali ini, Prabowo tercatat unggul dalam simulasi 3 nama capres, dengan 37 persen. Angka elektoralnya itu hanya terpaut tipis dari Ganjar yang berhasil meraup 35,2 persen suara responden. Sementara itu, Anies terekam kalah signifikan di angka 22,7 persen.

Sementara itu, pada simulasi 3 nama pasangan calon (paslon), Prabowo-Erick berhasil meraup 38 persen suara responden. Angka tersebut cenderung unggul dibanding Ganjar-Mahfud yang mengantungi 32,3 persen suara dan AMIN dengan 22,9 persen.

"Nah, kalau yang dipilih oleh Prabowo sebagai cawapres adalah Khofifah, Prabowo cenderung masih unggul, tapi keunggulannya agak menipis terhadap Ganjar," ujar Djayadi.

LSI mencatat, apabila Prabowo maju dalam kontestasi politik lima tahunan dengan menggandeng Khofifah, maka ia berpotensi memilih 36,3 persen suara. Dengan demikian, Prabowo tetap unggul tipis dari Ganjar-Mahfud yang mengantungi 33 persen suara, namun unggul signifikan dari AMIN yang terekam memperoleh 23,4 persen suara.

LSI juga mencatat potensi keterpilihan Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang, apabila ia memilih untuk menggandeng Gibran. Di mana, Prabowo-Gibran hanya akan unggul tipis dengan persentase 36 persen dibanding Ganjar-Mahfud yang berhasil meraup 33 persen suara, serta AMIN yang menyusul di urutan ketiga dengan 23,5 persen.

"Jadi, secara umum, siapa pun yang dipilih oleh Prabowo itu dia tetap cenderung unggul tipis dibandingkan dengan Ganjar-Mahfud dan AMIN, tapi keunggulannya itu cukup signifikan kalau Prabowo memilih Erick sebagai cawapresnya, kalau berdasarkan data simulasi ini," ucap Djayadi.

Sebagai informasi, survei nasional bertajuk "Peta Pilpres dan Pileg Menjelang Masa Pendaftaran Calon" itu dilaksanakan pada periode 2 - 8 Oktober 2023, atau beberapa waktu sebelum diumumkannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

Seperti diketahui, MK pada Senin (16/10) secara resmi telah mengabulkan salah satu gugatan untuk mengubah syarat batas usia minimal capres-cawapres yang semula 40 tahun menjadi minimal 40 tahun atau pernah menjabat sebagai kepala daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Adapun, survei tersebut dilaksanakan LSI dengan metode wawancara terhadap 1620 responden, dengan margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

104