Home Ekonomi Terima Studi Banding GNAM, PNM Paparkan Strategi Transformasi Bisnis Digital

Terima Studi Banding GNAM, PNM Paparkan Strategi Transformasi Bisnis Digital

Jakarta, Gatra.com – Direktur Operasional, Digital, dan Teknologi Informasi PNM, Sunar Basuki, mengatakan, pihaknya akan melakukan transformasi ke bisnis digital karena ini merupakan keniscayaan.

Sunar di Jakarta, Kamis (19/10), menyampaikan, pihaknya akan melakukan langkah bisnis tersebut karena ke depannya akan menyasar calon nasabah dari generasi Z dan milenial yang sudah terbiasa menggunakan teknologi digital.

Ia menyampaikan keterangan tersebut ketika menerima kunjungan 100 mahasiswa magister manajemen di Menara PNM, Jakarta, untuk melakukan studi banding. Para mahasiswa tersebut berasal dari berbagai negara, mulai dari Pakistan, Tanzania, Zimbabwe, Gambia, dan berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Global Network for Advanced Management (GNAM).

Sunar menjelaskan, meskipun saat ini nasabah yang dibina PNM berasal dari kelas ekonomi low income dengan kepemilikan smartphone yang belum merata, namun persiapan teknologi bagi nasabah ke depannya harus dimulai dari sekarang.

“Sebagian besar nasabah Mekaar adalah generasi milenial yang sudah lebih maju memanfaatkan teknologi, jadi harus ada transformasi bisnis melalui digitalisasi. Apalagi ke depannya potential customer PNM adalah generasi Z yang lebih tech savy,” katanya.

Bagi nasabah yang saat ini belum melek digital, lanjut dia, PNM terus berkomitmen untuk memberikan literasi dan inklusi digital dengan bekerja sama melalui berbagai program dengan pihak ketiga.

Kali ini, kata Sunar, ketua kelompok menjadi target utama PNM dalam memberikan literasi digital. Nasabah diajarkan tentang pentingnya menggunakan media sosial dan e-commerce untuk megembangkan usaha dan menjangkau pasar yang lebih luas.

“PNM mempersiapkan aplikasi PNM Digi Nasabah bagi yang sudah mahir menggunakan teknologi. Para ketua kelompok akan jadi target digitalisasi prioritas karena mereka yang akan menjadi perpanjangan tangan PNM dalam mengelola pinjaman anggota kelompok,” ujarnya.

Sebagai lembaga jasa keuangan non-bank yang hadir untuk memberikan pendampingan bagi masyarakat prasejahtera yang tidak bankable, PNM berkomitmen untuk mendorong keberlanjutan usaha nasabah ultra mikro lewat pemberian modal finansial, intelektual, dan sosial. Ketiganya adalah modal prioritas yang dimulai dengan perihal finansial dan diikuti dengan digital.

“Ketika literasi keuangan sudah dipahami oleh nasabah akan lebih mudah untuk mengarahkan mereka memiliki produk keuangan selanjutny, baru bergerser ke literasi digital agar usaha mereka naik kelas,” kata Sunar.

PNM tidak berhenti pada upaya memberikan pembiayaan saja, namun memberikan pembiayaan dan pendampingan berkelanjutan sampai pada naik kelasnya usaha ultra mikro dan mikro menjadi lebih berdaya. Pembiayaan dan pendampingan secara berkesinambungan inilah yang menjadi pembeda PNM dengan lembaga pembiayaan lain.

97