Jakarta, Gatra.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, realisasi investasi di bidang hilirisasi dari periode Januari-September 2023 mencapai Rp266 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, nilai tersebut merupakan 25,3% dari Total Realisasi Investasi Januari-September 2023 yaitu Rp1.053 triliun.

Adapun, realisasi investasi di bidang hilirisasi tersebut terdiri dari Mineral, Pertanian, Kehutanan, Minyak dan Gas, lalu Ekosistem Kendaraan Listrik. Lebih rinci, di sektor hilirisasi Mineral yaitu smalter tercatat dengan total investasi senilai Rp151,7 Triliun yang terdiri dari Nikel Rp97 triliun, Bauksit Rp7,1 triliun dan Tembaga Rp47,6 triliun.

“Dari sisi pertanian CPO/Oleochemical sebesar Rp 39,5 Triliun,” jelas Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/10).

Lebih lanjut, di bidang hilirisasi kehutanan lebih tepatnya Pulp dan Paper yaitu senilai Rp 34,8 triliun. Minyak dan Gas khususnya Petrochemical senilai Rp31,6 triliun dan Ekosistem Kendaraan Listrik yaitu Baterai Kendaraan Listrik Rp 8,4 triliun.

Menurut Bahlil, capaian investasi dalam bidang hilirisasi Indonesia baru sekitar 25,3% sedangkan sisanya harus lebih ditingkatkan lagi. Pasalnya, semakin tinggi target yang tercapai, maka akan terlihat tren fokus negara dalam membangun hilirisasi.

“Target saya 25-30 persen, kalau bisa 30 persen jauh lebih baik. Tapi kayaknya ga tercapai. Ini paling hanya 26-27 persen dari target yang ada. Tapi 25 pun sudah bagus ya karena ini kan fokus di tahun kedua,” pungkasnya.