Home Gaya Hidup Rektor Unija Apresiasi Pembinaan Kemendikbudristek, Apa Itu?

Rektor Unija Apresiasi Pembinaan Kemendikbudristek, Apa Itu?

Jakarta, Gatra.com - Rektor Universitas Jakarta (UNIJA), Shafiria Sada Manaf, mengapresiasi pembinaan yang dilakukan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Dalam forum temu para alumni dan civitas akademika UNIJA, Shafiria menjelaskan bahwa Kemendikbudristek sangat banyak membantu dalam pengembangan UNIJA sepanjang masa pandemi Covid-19.

"Sejak awal hingga akhir pandemi Covid-19, UNIJA banyak melakukan pembenahan. Hal itu memang tidak mudah, tetapi beruntung dalam pelaksanaannya Kemendikbudristek sangat banyak membantu," terang Shafiria dalam keterangan yang diterima, Jumat (20/10/2023).

Dalam dua tahun masa Covid-19, UNIJA berbenah. Mulai dari pembangunan fisik gedung, regulasi akademik, sistem informasi akademik, virtual account, sampai peningkatan mutu SDM.

Perubahan itu turut juga dirasakan dan disaksikan oleh para alumni UNIJA salah satunya Wahab Talaohu yang pada September 2023 lalu menghadiri acara reuni akbar alumni Hukum UNIJA.

”Sudah lama sekali saya tidak ke UNIJA. Kemarin ketika acara reuni fakultas hukum UNIJA saya lihat ada banyak sekali perbaikan signifikan. UNIJA sudah sangat berbeda sekali sejak di bawah kepemimpinan ibu Rektor Shafiria, baik dari sisi fasilitas, gedung dan regulasi agar sesuai dengan tantangan dan perubahan zaman," terang Wahab Talaohu, alumni Ilmu Hukum UNIJA, tokoh Aktivis Reformasi 98.

Wahab Talaohu alumni UNIJA yang kini menjabat Komisaris BUMN, PT. Kliring Berjangka Indonesia. Wahab mengaku bangga dan optimis kampus almamaternya dapat terus tumbuh sehingga punya daya saing di tingkat nasional.

"UNIJA adalah kampus bersejarah yang berkontribusi melahirkan reformasi pada tahun 1998, melahirkan para profesional dan pemimpin yang mengisi ruang-ruang produktif dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Saya yakin UNIJA akan selalu responsif, adaptif, inovatif dan punya daya saing, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional dan dapat menjawab tantangan zaman di era disrupsi," tutup Aktivis 98 tersebut.

141