Home Politik Anies Singgung Meritokrasi: Kita Tidak Memilih Orang Berdasarkan Anak atau Keponakan, tapi yang Terbaik

Anies Singgung Meritokrasi: Kita Tidak Memilih Orang Berdasarkan Anak atau Keponakan, tapi yang Terbaik

Jakarta, Gatra.com - Capres Anies Baswedan menyayangkan lemahnya semangat meritokrasi di Indonesia. Menurutnya, banyak potensi di Indonesia yang tersia-siakan karena tidak punya kesempatan untuk muncul dan mencapai kesuksesan.

Perlu diketahui, meritokrasi adalah sistem sosial di mana hasil seperti kekayaan, kekuasaan, dan lain sebagainya didapatkan berdasarkan prestasi, kecerdasan, dan usaha yang seseorang lakukan.

"Terkait meritokrasi, saya beranggapan, hal ini sangat penting untuk negara sebesar dan seluas Indonesia, kita bisa lihat potensi di mana-mana. Sayangnya, tidak semua potensi ini bisa mencapai kesuksesan," ucap Anies Baswedan usai hadiri acara US-Indonesia 11th Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (24/10).

Baca Juga: Anies Baswedan Yakin Presiden Jokowi Netral Pada Pilpres 2024 dan Tak Untungkan Gibran

Pertanyaan ini disampaikan seorang jurnalis media luar negeri yang mengaitkan isu meritokrasi dengan pendeklarasian putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Anies menilai, ketiadaan semangat meritokrasi ini tidak hanya terasa di dunia politik, tapi juga di bidang-bidang lain, seperti olahraga dan seni. Namun, pasangan cawapres Muhaimin Iskandar ini optimis jika meritokrasi bisa diadaptasi dengan baik, hasilnya pun akan signifikan.

"Misalnya, dalam olahraga bulu tangkis, kita menerapkan sistem meritokrasi. Kita tidak memilih orang berdasarkan apakah mereka adalah anak dari seseorang atau keponakan dari seseorang, tetapi kita memilih yang terbaik dan mereka menjadi juara," jelas Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpendapat, isu ini penting seharusnya terus dibahas baik dalam masa kampanye maupun hingga debat capres nanti. Anies mengatakan, isu ini akan menjadi salah satu yang ia suarakan selama masa kampanye atau diskusi ke masyarakat agar publik punya pemahaman yang lebih jelas terkait isu ini.

"Dan, saya melihat tanda-tanda ini semakin kuat dan kuat pada beberapa waktu terakhir, apalagi jika dibandingkan dengan lima tahun lalu. Jadi, saya cukup optimis dan kami akan terus menyuarakan isu ini," kata Anies lagi.
 

106