Bangkalan, Gatra.com - Sebuah warung es kelapa muda lokasinya tak jauh dari alun- alun, masuk kedalam arah menuju makam Syaikana Kholil, Wali tersohor yang rame dikunjungi peziarah setiap harinya, di kawasan bangkalan, Madura. Warung itu nampak sederhana, beratapkan seng, berdinding anyaman bambu dan hanya terlihat ada 2 bangku, yang muat untuk 3-4 orang. Tapi sejak pagi, warung itu didatangi banyak orang yang rata-rata laki-laki paruh baya.

Kentung, 38 tahun, penjual di warung itu, sudah berjualan sejak tahun 2005. Memang, sekilas jika terlihat dari jalan, menyerupai warung es kelapa pada umumnya. Namun sejak pagi orang berdatangan hingga rela berdiri lama, karena  ternyata ada menu lain yang dicari.

Ya, menu tersebut adalah ramuan degan ijo ala Madura. Sekilas dikemas dalam seperti STMJ (susu telu madu jahe) biasa, tapi komposisinya berbeda. Menggunakan bahan degan ijo, yang di campur dengan telur ayam kampung, susu, madu, serta ekstrak jambe (pinang). Tiap segelas ramuan tersebut menggunakan 3 butir telur. Maka tidak heran jika segelas di bandrol Rp25 ribu.

"Sehari saya bisa membuat ramuan ini 20-40 gelas," ungkap Kentung. Setelah dicicipi, ramuan tersebut lebih menyerupai es teler, tak ada bau amis sama sekali, dan lebih didominasi 'kerokan' kelapa muda yang cukup khas.

Masyarakat sekitar kota Bangkalan, tidak semuanya tahu, mereka lebih banyak yang membeli kelapa dan degan ijo ketimbang ramuan ini.

Lokasi warungnya persis berada di depan salah satu hotel terbesar di Bangkalan. Maka, tak jarang para pesepakbola dari klub besar di Madura, selalu mampir dan memesan ramuan ini untuk sekedar tambahan stamina.

"Ramuan degan ijo madura ini sudah turun temurun, dan resepnya juga tidak mengalami banyak berubah," ujar Kentung.