Home Ekonomi Pemerintah Siapkan Bansos Beras 800.000 Ton untuk Akhir Desember dan Awal 2024

Pemerintah Siapkan Bansos Beras 800.000 Ton untuk Akhir Desember dan Awal 2024

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan perpanjangan bantuan pangan beras pada Desember 2023 sebanyak 200 ribu ton. Lalu akan dikucurkan juga sebanyak 600 ribu ton besar pada Januari-Maret 2024.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, bansos beras ini dilakukan pemerintah agar semakin dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap sektor pangan dan mengendalikan inflasi. Adapun, total penerima bantuan pangan beras telah dilakukan pengakurasian data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Kementerian Sosial sehingga total jumlah penerima sebanyak 20,662 juta keluarga.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar bantuan pangan beras tahap kedua terus dilanjutkan sampai Desember,” katanya dalam keterangan resmi pada Jumat (27/10).

“Kemudian terhadap rencana melanjutkan bantuan pangan beras sampai Maret di tahun depan (2024), kita juga akan persiapkan bersama kementerian dan lembaga terkait serta Perum Bulog. Persiapan yang mendetail terutama dalam hal memastikan ketersediaan pasokan, harus menjadi fokus,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Arief mengatakan, pemberian bansos beras ini memerlukan dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan dan juga persetujuan Presiden seperti yang sudah disampaikan dalam beberapa kesempatan saat peninjauan penyaluran bantuan pangan di Padang, Palembang, dan Lampung dalam beberapa hari terakhir.

Lebih lanjut, realisasi bantuan pangan beras tahap kedua yang telah diluncurkan sejak 11 September, sampai 24 Oktober telah mencapai 65,82% atau 407.250.560 kg. Adapun target penyalurannya sampai November adalah 618.687.480 kg.

Untuk diketahui, berdasarkan statistik perberasan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2 Oktober lalu, tercatat pada September 2023 inflasi beras secara bulanan (month to month) sebesar 5,61% dengan andil 0,18%. Penyebab membumbungnya inflasi beras tersebut dikarenakan adanya dinamika harga beras disebabkan berkurangnya pasokan dan menurunnya produksi akibat kemarau berkepanjangan dan El Nino.

Berdasarkan pantauan di Panel Harga Pangan NFA, terlihat adanya tren penurunan harga beras medium yang terjadi sejak awal Oktober. Pada 1 Oktober tercatat harga rata-rata semua provinsi untuk beras medium berada di angka Rp13.220 per kg. Kemudian mengalami penurunan 20 poin pada 26 Oktober yang tercatat di angka Rp13.200 per kg.

29