Jepara, Gatra.com - Ratu Kalinyamat dalam waktu dekat bakal resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Kabar ini tentunya menjadi kegembiraan tersendiri bagi warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan, berdasarkan informasi penetapan tersebut bakal ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada momen Hari Pahlawan, Jumat (10/11).
"Alhamdulillah, ini merupakan hal yang luar biasa. Sejak tahun 2007, kami mengajukan dan ditolak, dan di tahun 2018 kita riset kembali, akhirnya tahun ini diterima," ujarnya, Selasa (7/11).
Kabar menyenangkan itupun ditanggapi Forkopimda Jepara dengan menggelar doa bersama di Makam Ratu Kalinyamat, Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, pada hari ini.
"Penetapan tersebut sesuai pada surat Sekretaris Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 tertanggal 3 November 2023," bebernya.
Masuknya Ratu Kalinyamat, menjadi jajaran tokoh pahlawan nasional asal kabupaten berjuluk Kota Ukir, setelah dr Cipto Mangunkusumo dan pahlawan emansipasi wanita RA Kartini.
"Sebagai warga Jepara, warisan semangat dari para pahlawan ini, wajib kita teladani," sebut Edy Supriyanta.
Ketua Yayasan Dharma Bakti Lestari, Lestari Moerdijat mengungkapkan, bahwa ini merupakan bentuk kerjasama yang baik antara pemda, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat.
"Proses ini seperti mengumpulkan kepingan sejarah yang tidak mudah, dan dua kali mengalami penolakan namun akhirnya berhasil," tuturnya.
Menurutnya, penolakan saat itu karena kurangnya bukti otentik yang membuktikan sejarah perjuangan Ratu Kalinyamat.
Namun dukungan dari para akademisi, sejarawan, dan penggiat budaya dalam menggali bukti sejarah dapat membuahkan hasil.
"Kami juga mencari arsip sejarah hingga ke Kota Porto, Portugal. Prof Victor dari Universitas de Chatolica Porto memberikan kami arsip tentang kekuatan maritim jepara, kapalnya sebesar kapal induk Amerika Serikat," terangnya.
Hubungan Jepara dengan kerajaan lain di sekitar nusantara pada masa Ratu Kalinyamat terjalin sangat baik. Khususnya untuk menghalau kekuatan asing masuk Nusantara.
"Ini dibuktikan dengan data sejarah dari Prof Hisbullah Yusuf dari Malaysia yang menjelaskan bahwa hubungan Jepara dan Aceh berhasil membuat pertahanan maritim yang kokoh dalam melawan Portugis," paparnya.
