Pati, Gatra.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita Rp3 miliar milik Sudewo, politisi Partai Gerindra asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Uang tersebut terkait dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Sudewo mengatakan, fakta di balik uang sebesar itu telah didalami oleh KPK dan tidak bisa dijadikan alat bukti. Alasannya uang tersebut tidak ada hubungan dengan kasus tersebut. Ia berdalih itu adalah gaji sebagai legislator dan hasil usaha.

"Uang Rp3 miliar itu sudah didalami. Faktanya enggak ada, enggak terbukti," ujarnya saat menghadiri Konsolidasi Partai Gerindra di Gedung Haji Pati, Rabu (15/11).

Ia mengungkapkan, kasus tersebut kental akan nuansa politik, terlebih menjelang masa Pemilu 2024. Sudewo menilai masyarakat sudah bisa menebak.

"Itu sudah clear, enggak ada masalah apa-apa, enggak ada bukti sama sekali. Nyenggol sedikit saja tidak, nihil. Itu kan karena dekat dengan Pemilu 2024, jadi nuansa politiknya kental sekali," jelasnya.

Sebelumnya, penyitaan uang tersebut terungkap dalam sidang kasus dengan terdakwa Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis (9/11).