Home Ekonomi AirAsia Indonesia Targetkan 32 Pesawat Beroperasi pada 2024

AirAsia Indonesia Targetkan 32 Pesawat Beroperasi pada 2024

Jakarta, Gatra.com - Seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) berencana akan mengoperasikan 32 pesawat pada 2024 mendatang.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan bahwa langkah ekspansi tersebut seiring dengan pencapaian kinerja keuangan Perusahaan pada kuartal ketiga tahun 2023 yang mulai membaik. Nantinya, langkah tersebut diharapkan dapat memaksimalkan pendapatan perusahaan.

"Maskapai berkomitmen untuk memaksimalkan pendapatan dan memperkuat hub utamanya di Jakarta dan Denpasar," kata Veranita dalam public expose yang digelar secara Hybrid pada Kamis (16/11).

Dalam kesempatan itu, Veranita juga menjelaskan bahwa dari segi statistik operasional, Indonesia AirAsia mencatat peningkatan signifikan. Dengan penambahan pesawat yang beroperasi dari 16 menjadi 23 pesawat, kapasitas meningkat hingga 95%, dan jumlah penumpang naik hingga 4,5 juta per September 2023.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada penumpang, Indonesia AirAsia juga berhasil mengoperasikan 35 rute penerbangan. Jumlah itu terdiri dari 14 rute domestik dan 21 rute internasional, dengan total frekuensi mencapai 400 penerbangan setiap minggu.

Menurut Veranita, pada 2023 ini juga Indonesia AirAsia menandai pencapaian berbagai kegiatan dan inisiatif strategis. Salah satunya adalah berhasil meluncurkan livery Danau Toba pada salah satu pesawatnya bersama Tobatenun, BPODT, dan InJourney, berkolaborasi dengan pihak pariwisata Australia Bagian Barat untuk rute internasional.

"(Indonesia AirAsia) membuka rute penerbangan langsung Jakarta menuju Kuching yang bekerjasama dengan Kementerian Transportasi Sarawak, Badan Pariwisata serta membuka rute-rute baru, baik domestik maupun internasional, yang telah mendukung ekspansi perusahaan," jelasnya.

Sebelumnya, hingga akhir September 2023 pendapatan AirAsia tercatat sebesar Rp4,9 triliun atau naik sebesar 97% secara tahunan (year on year/yoy) dibanding dengan periode yang sama tahun 2022 yang hanya sebesar Rp2,5 triliun. Selain adanya peningkatan pendapatan, Indonesia AirAsia juga berhasil memperbaiki EBITDA dari minus Rp718 miliar menjadi minus Rp30 miliar di penghujung 2023. Hal ini, mencerminkan upaya perusahaan dalam mengelola efisiensi operasional.

80