Home Nasional Amnesty International Indonesia dan KontraS Desak Pemerintah Segera Bantu Pengungsi Rohingya di Aceh

Amnesty International Indonesia dan KontraS Desak Pemerintah Segera Bantu Pengungsi Rohingya di Aceh

Aceh, Gatra.com - Amnesty International Indonesia mendesak pemerintah agar segera membantu pengungsi Rohingya yang saat ini terombang-ambing di perairan Aceh Utara. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengatakan, pemulangan pengungsi Rohingya ke negara asal bukan tindakan yang patut diambil oleh pemerintah, baik pusat maupun pemerintah Aceh.

“Respons kalangan tertentu yang menolak ratusan pengungsi Rohingya dan meminta pengembalian mereka ke negara asal adalah tindakan yang tidak bertanggungjawab. Itu mencerminkan kemunduran besar keadaban Indonesia,” ucap Usman Hamid melalui keterangannya pada Sabtu (18/11).

Usman mengatakan, kondisi para pengungsi Rohingya saat ini berada dalam keadaan bahaya ekstrem. Terlebih, ada anak-anak dan bayi di antara ratusan keluarga pengungsi Rohingya yang saat ini keberadaannya ditolak oleh warga Bireuen, Aceh.

“Ratusan nyawa berada dalam bahaya. Kami mendesak pemerintah pusat dan pemerintah Aceh untuk segera dan tanpa syarat menyelamatkan mereka, mengizinkan mereka turun dan selamat, menyediakan bantuan kemanusiaan, keselamatan dan tempat berlindung. Mereka adalah saudara kita sesama manusia.” kata Usman.

Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi yang terjadi di lapangan. Ia menyebut, para pengungsi yang tiba di perairan kawasan Jangka, Bireuen sebenarnya sempat mendarat di pantai.

“Warga sekitar juga dikabarkan telah membantu para pengungsi dengan memberikannya makanan dan minuman sekadarnya,” jelas Azharul.

Namun, para pengungsi ini akhirnya diminta untuk kembali ke kapal.

"Absennya pemerintah pusat dalam hal penanganan pengungsi Rohingya di Aceh amat disayangkan mengingat bulan Oktober lalu Indonesia terpilih dengan suara terbanyak sebagai anggota Dewan HAM PBB,” ucap Azharul lagi.

Pada Kamis (16/11) lalu, masyarakat dihebohkan dengan kabar penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh. Sekitar 247 pengungsi asal Rohingya mencoba turun di Bireuen, Aceh tapi ditolak oleh warga setempat.

Meski demikian, masyarakat dikabarkan sempat membantu para pengungsi dengan memberikan makanan dan minuman. Berdasarkan informasi dari Amnesty International Indonesia, para warga juga sempat memperbaiki kapal yang rusak meskipun para pengungsi tetap tidak bisa mendarat di pantai setempat.

Penolakan warga Aceh kepada Pengungsi Rohingya sempat menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, masyarakat setempat telah menerima kedatangan para pengungsi dengan tangan terbuka.

Seperti yang terjadi pada 14-15 November 2023 lalu, warga Pidie, Aceh menerima pengungsi yang datang dengan dua perahu, masing-masing bermuatan 194 orang dan 147 orang. Para pengungsi ini dikabarkan diperbolehkan masuk ke Pidie.

Sementara itu, berdasarkan laporan Amnesty International Indonesia pada Sabtu (18/11), para pengungsi di kawasan Bireuen, Aceh dikabarkan masih terombang-ambing di atas laut.

130