Home Internasional Ratusan Jenazah Syuhada tak Dikenal Dikuburkan secara Massal di Gaza

Ratusan Jenazah Syuhada tak Dikenal Dikuburkan secara Massal di Gaza

Khan Yunis, Gatra.com - Jenazah diperkirakan 111 orang tak dikenal dimakamkan di kuburan massal di pemakaman di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan, pada hari Rabu (22/11).

Berbalut terpal biru, jenazah diturunkan dengan tandu, sebagian berlumuran darah, ke dalam lubang berpasir yang perlahan diperbesar oleh alat penggali. Beberapa diantaranya berukuran anak-anak.

“Karena para martir (syuhada) ini tidak punya siapa pun untuk mengucapkan selamat tinggal, kami menggali kuburan massal untuk menguburkan mereka. Mereka adalah martir yang tidak diketahui identitasnya,” kata Bassem Dababesh, dari komite darurat di Kementerian Agama kepada AFP, Rabu (22/11).

Menurut anggota komite di lokasi pemakaman, jenazah tersebut, yang hanya berjumlah angka, berasal dari rumah sakit Indonesia dan Al-Shifa di Jalur Gaza utara.

Rumah sakit Indonesia di tepi kamp pengungsi Jabalia, yang terkena serangan udara Israel, sebagian dievakuasi pada hari Senin, kata Ashraf Al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan yang dikendalikan Hamas.

“Ada mayat dimana-mana. Jika saya tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, saya tidak akan percaya,” kata Umm Mohammed Al-Ran, seorang wanita yang dievakuasi dari rumah sakit Indonesia, menuju Rafah di selatan.

“Orang-orang yang terluka meninggal di depan kami karena kehabisan darah,” katanya kepada AFP.

“Bau kematian ada dimana-mana di rumah sakit. Korban luka meminta obat pereda nyeri, namun dokter tidak punya obat apa pun,” tambahnya.

Dia mengangkat teleponnya untuk menunjukkan video yang dia ambil. 

Baca Juga: Agresi Israel di Gaza: 179 Orang Dimakamkan dalam ‘Kuburan Massal' di Kompleks Rumah Sakit Al-Shifa

Gambar tersebut menunjukkan cacing merayap dari luka yang terinfeksi di kaki pasien.

Situasi serupa terjadi di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah tersebut.

Pada tanggal 14 November, direktur rumah sakit Mohammad Abu Salmiya mengatakan 179 jenazah telah dikuburkan di kuburan massal di dalam kompleks.
Di antara mereka ada tujuh bayi prematur yang meninggal karena tidak ada listrik untuk menyalakan inkubatornya.

“Jenazah yang tiba di Khan Yunis pada hari Rabu sempat “ditahan” oleh Israel sebelum dibebaskan setelah ada perwakilan dari “negara ketiga dan PBB,” menurut komite darurat di kementerian agama.

Khalil Siam, direktur sebuah perusahaan transportasi, mengatakan kepada AFP bahwa jenazah tersebut tiba pada malam sebelumnya, dan tidak diketahui, apakah jenazah tersebut sudah membusuk atau belum.

AFP menghubungi militer Israel dan beberapa badan PBB yang beroperasi di Gaza, namun tidak ada jawaban yang diterima pada Rabu malam.

Ada ribuan orang tewas di Jalur Gaza, dan pertanyaan tentang penguburan telah mengejutkan banyak warga Gaza.

Sejak perang dimulai, korban perang dikuburkan dengan tergesa-gesa di lahan pribadi dan bahkan lapangan sepak bola, ketika kuburan penuh atau tidak dapat diakses karena pertempuran.

Seminggu setelah perang dimulai, Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), menyebut pihaknya kekurangan kantong jenazah.

“Setiap cerita yang keluar dari Gaza adalah tentang kelangsungan hidup, keputusasaan, dan kehilangan,” katanya.

Perang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan terburuk dalam sejarah Israel yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pemerintah Israel.

Hamas juga menyandera 240 orang.

Israel melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran dan kemudian serangan darat di Gaza yang menurut pemerintah Hamas, telah menewaskan 14.100 orang, ribuan di antaranya adalah anak-anak.

Ribuan orang tewas juga diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

318