Home Politik Mimbar Demokrasi di Kampus Seni, Mahasiswa dan Pendukung Ganjar Orasi Tolak Politik Dinasti

Mimbar Demokrasi di Kampus Seni, Mahasiswa dan Pendukung Ganjar Orasi Tolak Politik Dinasti

Bantul, Gatra.com - Ratusan mahasiswa mengikuti aksi demonstrasi Mimbar Demokrasi di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) di Bantul, Yogyakarta, Kamis (23/11). Menyoroti kemunduran demokrasi di masa Presiden Joko Widodo, aksi mahasiswa ini juga diisi oleh orasi pendukung capres Ganjar Pranowo.

Mimbar Demokrasi diisi orasi mahasiswa, penampilan musik, hingga aksi teatrikal yang mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah. Mahasiswa juga memasang sejumlah poster bernada protes dan mengenakan topeng Jokowi dan eks Ketua Mahkamah Konstitusi MK Anwar Usman yang disilang warna merah.

"Demokrasi diganggu bahkan dikebiri oleh kepentingan oligarki. Permasalahan yang terjadi saat ini disebabkan kelompok oligarki yang mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat," kata Muhammad Suhud, mahasiswa sekaligus Ketua Aliansi Jaga Demokrasi, penyelenggara acara ini.

Menurut dia, kekuasaan saat ini makin memberi tempat pada politik dinasti yang menampatkan pemimpin layaknya raja. "Politik demokrasi didegradasi oleh raja-raja dinasti menimbulkan kebijakan yang tak berdasarkan kemauan rakyat, sehingga cita-cita keadilan sosial hanya ilusi," katanya.

Ia juga menyoal masalah pelanggaran HAM, pengekangan kebebasan berekspresi, hingga mahalnya pendidikan yang tak kunjung diatasi oleh Jokowi. "Kami berharap gerakan ini menjadi masif untuk menyuarakan betapa janji-janji Jokowi tidak tercapai," katanya.

Untuk itu, Aliansi Jaga Demokrasi juga menuntut pengusutan tuntas pelanggaran HAM di masa lalu dan masa kini, menolak politik dinasti yang merusak cita demokrasi, dan menghentikan segala kebijakan komersialisasi pendidikan.

Melalui gerakan ini, mahasiswa juga akan menjaga jalannya pemilu agar tak terjadi pelanggaran. "Kami akan terus mengawal tahapan Pemilu 2024 agar berjalan jujur, adil, dan demokratis," kata Suhud.

Aksi ini diklaim dihadiri perwakilan 35 kampus di Yogyakarta dan 3000-an orang. Demonstrasi ini juga disebut akan digelar di berbagai kota di Indonesia. "Kami akan roadshow dan menjadikan gerakan ini masif," ujarnya.

Selain mahasiswa, aksi ini juga dihadiri dan diisi orasi dari sejumlah sosok yang dikenal sebagai pendukung Ganjar. Antara lain Ketua Umum Gerakan Pemenangan Ganjar- Mahfud untuk Republik Indonesia (Gamari) Widihasto Wasana Putra dan Wakil Ketua Umum Jari Tangan (Jaringan Militan Ganjar Pranowo) Hendro Pleret. 

Widihasto menyatakan jelang Pemilu 2024 Indonesia justru mengalami kemunduran demokrasi. "Kapan kita menjadi negara maju kalau elit politik menghalalkan segala cara untuk agenda kepentingan kekuasannya," ujarnya.

Atas aksi demonstrasi ini, Rektor ISI Yogyakarta Erwandi menyatakan ISI Yogyakarta menjaga netralitas dalam menghadapi pemilu 2024. "ISI Yogyakarya terus, memonitor, mengevaluasi kendala di lapangan untuk senantiasa menjaga suasana kampus sebagai lembaga pendidikan yang baik," ujar dia dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, pihak kampus menghargai aspirasi mahasiswa dalam merespons beragam dinamika sosial budaya di Indonesia. "Suasana kondusif sangat penting untuk terus dijaga disertai dengan upaya pencegahan pelanggaran," tandasnya.

 

177