Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan RI mencatat, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2023 tembus Rp1.523,7 triliun. Nilai itu, telah mencapai 88,68% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pertumbuhan penerimaan pajak masih positif meskipun dengan tren melambat. Pemerintah juga optimis hingga akhir tahun 2023 mendatang, target penerimaan pajak senilai Rp1.818 triliun bisa tercapai.

“Kita cukup optimis sampai dengan akhir tahun, target Rp1.818 triliun akan bisa tercapai. Tentu kita akan tetap mendorong pada 2 bulan terkahir ini direktorat jenderal pajak untuk mencapai target yang sudah ditetapkan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers pada Jumat (24/11).

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengatakan, Penerimaan pajak dari Januari - Oktober 2023 tumbuh positif terutama didukung kinerja ekonomi yang baik. Untuk pajak penghasilan Non-Migas tercatat sebesar Rp836,79 triliun, atau naik 6,71%, nilai itu juga telah mencapai 95,78% dari target.

Kemudian untuk Pajak Pertambangan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) tercatat sebesar Rp599,18 triliun, nilai itu naik 5,40%. Atau setara dengan 80,65% dari target. Sedangkan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak lainnya tercatat sebesar Rp28,74 triliun, naik 10,72%, atau setara denan 71.84% dari target.

Kelompok Pajak tumbuh positif kecuali PPh Migas yang mengalami kontraksi akibat moderasi harga minyak bumi dan gas alam. PPh Migas tercatat Rp58,99 triliun, atau turun sebesar 13,20%.

Kinerja penerimaan melambat dibandingkan tahun sebelumnya terutama disebabkan penurunan signifikan harga komoditas, penurunan nilai impor, dan tidak berulangnya kebijakan PPS. Dengan kinerja ini, penerimaan pajak tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp1.818,24 triliun, on track sesuai target pada Perpres Nomor 75 Tahun 2023.