Home Regional Kuitansi RSUD Kartini Jepara Dipalsu, Jutaan Rupiah Milik Warga Magelang Melayang

Kuitansi RSUD Kartini Jepara Dipalsu, Jutaan Rupiah Milik Warga Magelang Melayang

Jepara, Gatra.com - Kasus penipuan dengan modus pemalsuan kuitansi biaya operasi persalinan cesar yang mengatasnamakan RSUD RA Kartini terjadi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Akibatnya, seorang korban kehilangan uang jutaan rupiah.

Plt Direktur RSUD RA Kartini Jepara, dr Teguh Iskadir melalui Kabag Hukum, Pemasaran dan Pelaporan, Agus Carda mengatakan, pelaku berinisial P asal Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, dengan korban A asal Kabupaten Magelang.

"Kasus ini terungkap pada Minggu (26/11) jam 10.00 WIB. Dari kasus ini, seorang warga tertipu hingga Rp8,5 juta," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/11).

Ia mengungkapkan, saat itu korban inisial A datang ke bagian informasi rumah sakit untuk menanyakan pasien berinisial S, yang menurut keterangan merupakan istri pelaku P yang dirawat di RSUD Kartini.

"Korban inisial A ingin menjenguk S, yang katanya usai menjalani operasi cecar dan dirawat di RSUD RA Kartini. Namun setelah dicek di daftar pasien tidak ditemukan nama yang bersangkutan," terangnya.

Setelah digali informasi lebih dalam, ternyata korban A telah mentransfer uang sebesar Rp8,5 juta kepada pelaku P, untuk biaya persalinan sesar istrinya S. Namun, setelah ditunjukkan kepada petugas bukti foto kuitansi tersebut ternyata palsu.

"Kuitansi tersebut bukan kuitansi yang dikeluarkan oleh RSUD RA Kartini (palsu) dilihat dari bentuk tulisan dan kertasnya. Logo RSUD RA Kartini pada kuitansi tersebut adalah logo yang ditempel. Serta di dalam kwitansi tertulis dikeluarkan di Pati bukan Jepara," ungkapnya.

Tidak hanya itu, untuk meyakinkan korban A, tersangka P juga mengirimkan video kondisi IGD rumah sakit. Juga pasien yang sedang berada di kursi roda sedang didorong oleh seorang perawat.

Namun, setelah dicek ternyata ruang IGD tersebut bukan seperti yang ada di RSUD RA Kartini, begitu juga seragam perawat yang mendorong kursi roda, bukan pegawai RSU Kartini.

"Setelah kita kroscek foto yang ditunjukkan oleh korban. Ternyata ruangan, juga perawat, bukan dari RSUD RA Kartini," imbuhnya.

Pihaknya mengimbau agar warga masyarakat untuk tidak langsung percaya dan berhati-hati jika ada modus penipuan seperti modus tersebut. Pihaknya meminta untuk mengecek terlebih dulu ke rumah sakit, untuk memastikan kebenarannya.

Ditambahkan, untuk mekanisme pembayaran di RSUD RA Kartini untuk pasien BPJS langsung ditanggung dari BPJS. Sedangkan untuk pasien umum pembayaran lewat loket secara tunai, atau lewat Bank yang sudah bekerjasama.

"Saat ini yang bersangkutan tengah melacak alamat inisial P di Desa Mantingan. Karena memang sebelumnya keduanya ini kenal dari binis jual beli mobil. Sedangkan nomor yang bersangkutan sudah tidak dapat dihubungi," pungkasnya.

101