Home Nasional Aksi Kemanusiaan Anggota Polri di Perbatan Diganjar Medali Kehormatan Pemerintah RDTL

Aksi Kemanusiaan Anggota Polri di Perbatan Diganjar Medali Kehormatan Pemerintah RDTL

Jakarta, Gatra.com – Presiden Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Y.M. Dr. Jose Manuel Ramos Horta, memberikan Anugerah Medali Kehormatan kepada Perwira Pertama (Pama) Polres Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ipda Albertus Fridus Bere.

Pemerintah Timor Leste memberikan Anugerah Medali Kehormatan kepada Ipda Albertus Fridus Bere atas aksi kemanusiaan yang dilakukannya, yakni membantu menyelamatkan nyawa seorang warga negara Timor Leste untuk bisa mendapatkan pengobatan di Malaka pada beberapa tahun silam.

Atase Polri KBRI Dili, Kombes Pol. Da Costa, kepada Gatra.com pada Rabu (29/11), menyampaikan, Presiden Horta memberikan anugerah tersebut kepada Ipda Albertus Fridus Bere di Istana Presiden Timor Leste Lahane, Dili, pada awal pekan ini.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk RDTL, Y.M. Okto Dorinus Manik, mendampingi Ipda Fridus dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut. Okto bersyukur dan bangga atas kinerja, integritas, dan rasa kemanusiaan yang tinggi dari anggota Polri yang bertugas di wilayah perbatasan tersebut.

“Ini merefleksikan tindakan diskresi yang memiliki dampak luar biasa bagi hubungan kedua negara. Saya ucapkan selamat kepada Kapolri dan Kapolda NTT atas perbuatan kemanusiaan yang dilakukan anggotanya di wilayah perbatasan,” kata Okto.

Da Costa menyampaikan, Presiden Horta sebelum memberikan penghargaan sempat berbincang dengannya di Istana Lahane, Dili. Dia menyampaikan, mendapat informasi terkait tindakan kemanusiaan yang telah dilakukan oleh Ipda Fridus Bere terhadap warganya.

Presiden Horta, lanjut Da Costa, mengatakan, pihaknya melakukan penelitian untuk memberikan penghargaan khusus bagi Ipda Albertus Fridus Bere atas kebaiknya dalam melaksanakan tugas sebagai polisi di perbatasan.

Kombes Da Dosta menyampaikan, Ipda Albertus Fridus Bere masuk dalam tiga besar calon penerima Hoegeng Awards 2023 karena prestasi dan integritasnya dalam mengamankan perbatasan Republik Indonesia-RDTL.

Albertus Fridus Bere menjalankan tugasnya secara tegas namun tetap humanis. Dia mendaptkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. Dia diusulkan mendapatkan penghargaan oleh Sigiranus Marutho Bere melalui form salah satu media daring nasional Indonesia. Adapun Sigiranus bekerja di daerah perbatasan Kabupaten Malaka, NTT, dengan Distrik Suai, Timor Leste.

Sigiranus, lanjut Da Costa, mengenal Ipda ?Albertus Fridus Bere karena sama-sama berada di perbatasan RI-RDTL. Ipda Firdus merupakan sosok berprestasi dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Warga dan pemerintah setempat pun mengetahui sosok anggota Polri yang menjaga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Malaka, NTT tersebut.

Salah satunya, Fridus membantu seorang wanita Timor Leste yang sakit keras namun tidak memiliki dokumen untuk berobat ke Indonesia. Kala itu tahun 2018, Fridus menjabat sebagai Kepala Pos Polisi (Kapospol) PLBN Motamasin.

Atas nama kemanusian, Fridus memperbolehkan perempuan yang tengah sakit keras dan nyris abmruk ketika dibonceng kerabatnya menggunakan sepeda motor, melanjutkan perjalanan demi mendapatkan pengobatan di rumah sakit di Indonesia.

Bahkan, Fridus mencarikan mobil pik-up untuk wanita yang tengah sakit kuning tersebut agar segera sampai ke rumah sakit dan mendapatkan tindakan medis. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit di Malaka, perempuan tersebut akhirnya sembuh.

Saat itu, perempuan tersebut menderita penyakit kuning kondisinya sangat kritis. Jika terlambat ditangani, akibatnya bisa fatal. Fridus sering menolong warga RDTL yang tengah sakit untuk mendapatkan pengobatan di Indonesia namun terkendala administrasi dan biaya.

Fridus menyampaikan, memperbolehkan perempuan tersebut karena kemanusiaan, yakni kondisinya parah, badannya kurus, dan harus dipapah karena tidak kuat beridi sehinggga tidak bisa lagi bicara aturan. Dia harus segera mendapatkan perawatan.

Fridus menyampaikan, ia siap bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan karena itu menyangkut nyawa manusia. Menurutnya, perlu aksi nyata. “Ya Kasih itu adalah tentang perbuatan kemanusiaan,” ujarnya.

Aksi lain Fridus adalah membantu seorang ibu pada 2020 yang hendak melahirkan, namun tidak memiliki uang untuk membayar biaya persalinan. Dia sempat ditolak pihak rumah sakit karena tidak memiliki kartu identitas.

Banyak warga yang mendatangi rumah Fridus untuk menyampaikan terima kasih atas bantuan dari sosok anggota Polri yang ringan tangan tersebut. Fridus pun mendapatkan penghargaan dari Kapolri untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) pada 2022.

Ipda Fridus melakukan itu karena orang tuanya selalu mengajarkan untuk terus berbut baik. Ia memegang teguh pesan dari orang tuanya. Berbuat baik itu sudah ditanamkan sehingga menjadi kebiasaan.

76