Home Regional Akibat Pegunungan Muria dan Kendeng Dieksploitasi, Daerah Terdampak Banjir Bertambah

Akibat Pegunungan Muria dan Kendeng Dieksploitasi, Daerah Terdampak Banjir Bertambah

Pati, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati mengungkapkan kerusakan Pegunungan Muria dan Kendeng, berpotensi menambahnya daerah terdampak banjir di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, pada musim penghujan tahun ini sangat mungkin desa yang terdampak bakal bertambah, akibat masifnya alih lahan dan pertambangan di kedua gunung tersebut.

"Sebenarnya berdasarkan peta wilayah, ada beberapa daerah yang harusnya aman dari banjir. Namun ternyata daerah terdampak bertambah, akibat kerusakan di Gunung Muria dan Kendeng," ujarnya, Jumat (1/12).

Ia melanjutkan, hal ini seperti yang terjadi pada tahun 2022 lalu, dimana sejumlah daerah yang berada di hilir terendam banjir. Padahal di tahun-tahun sebelumnya tidak pernah diterjang bencana.

"Karena Gunung Muria dan Kendeng yang harusnya menjadi tangkapan air rusak, maka langsung turun. Contohnya Desa Bulumanis Kidul dan Cibolek tahun kemarin terkena banjir," terangnya.

Dibeberkan, pada tahun 2021 tercatat sebanyak 220 desa dari 401 desa dan lima kelurahan di Kabupaten Pati berpotensi terdampak banjir bandang. Diantaranya sebanyak 130 dengan resiko sedang dan sebanyak 90 desa memiliki resiko tinggi.

Jumlah berpotensi terkena banjir ini tersebar di 15 kecamatan dari 21 kecamatan. Mulai dari Kecamatan Batangan yakni 18 desa, Dukuhseti ada 10 desa, Gabus sebanyak 24 desa, Jaken dengan dua desa, Jakenan tercatat 19 desa, dan Juwana ada 29 desa.

Kecamatan Kayen sebanyak 9 desa, Margorejo ada 14 desa, Pati ada 22 desa, Sukolilo, Tayu ada 16 desa, Trangkil ada 10 desa, Wedarijaksa ada 15 desa, dan terakhir adalah Winong ada 13 desa.

35