Home Regional Tren Kasus Demam Berdarah di Pati Menurun, Ini Penyebabnya

Tren Kasus Demam Berdarah di Pati Menurun, Ini Penyebabnya

Pati, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mewanti-wanti masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah (DB) pada musim penghujan. Terlebih, pada musim kemarau tahun ini saja, angka penyakit DB menyentuh ratusan kasus.

Kepala Dinkes Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia, mengatakan, hingga bulan November tahun ini ada sebanyak 411 kasus DB di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Yang memprihatinkan, dari jumlah tersebut, tiga di antaranya meninggal dunia.

"Dibandingkan dengan tahun 2022, jumlah kasus terbilang turun banyak. Sampai tutup tahun lalu, tercatat 911 kasus. Tahun ini, karena tinggal 1 bulan, Insyaallah tidak bertambah banyak," ujarnya, Jumat (1/12).

Turunnya angka kasus DB, disinyalir imbas musim kemarau yang cukup panjang. Terlebih, pada tahun ini dibarengi fenomena El Nino yang membuat cuaca lebih kering dan panas sehingga berdampak pada perkembangan nyamuk pembawa penyakit.

"Tahun ini kemarau agak panjang, baru-baru ini saja ada hujan. Hal ini mengakibatkan tidak banyak air bersih yang menggenang, sehingga dimungkinkan populasi Aedes aegypti tidak terlalu banyak," terangnya.

Aviani Tritanti mengimbau, agar pemberantasan sarang nyamuk (PSM) mesti rutin dilakukan demi mencegah kembangbiaknya nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue penyebab DB.

"Lakukan PSM paling tidak sepekan sekali. Sebab ini cuaca mulai hujan, panas, hujan lagi, saat-saat yang disukai nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak," pesannya.

Kabid Pelayanan RSUD RAA Soewondo Pati, Slamet Sutaryo mengamini, jika periode ini tidak banyak pasien DB yang dirawat di fasilitas kesehatan (Faskes).

"Pasien DB memang ada, hanya saja tidak banyak. Trennya masih biasa-biasa saja. Mudah-mudahan tidak meluas. DB bisa dibasmi secara cepat dengan kerja sama rumah sakit dengan dinas kesehatan," sebutnya.

Bagi masyarakat yang masih belum mengetahui gejala DB, ia membeberkan sejumlah ciri yang harus dapat dikenali, di antaranya adalah demam tinggi yang berlangsung selama rentang beberapa hari.

"Demam khas gejala DB yaitu demam tinggi tiga sampai empat hari, tinggi terus dan susah turun panasnya. Dikasih paracetamol demamnya turun sebentar, terus tinggi lagi. Nanti sekira hari keempat sampai lima panasnya benar-benar turun seperti normal. Namun justru di saat itulah harus sangat waspada karena tiba-tiba demamnya akan kembali naik tinggi. Gambarannya seperti pelana kuda," paparnya.

15