Home Internasional Anies Baswedan: Kepala Negara Harus Aktif Hadir di Sidang Majelis Umum PBB

Anies Baswedan: Kepala Negara Harus Aktif Hadir di Sidang Majelis Umum PBB

Jakarta, Gatra.com - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mengatakan apabila menjadi presiden, ia ingin agar Indonesia kembali hadir di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

 

Ia melihat itu sebagai kesempatan untuk berdialog dengan sejumlah kepala negara lain.

 

“Kembali di hadir Sidang Umum PBB karena kalau hadir, maka otomatis saya akan bisa melakukan bilateral meetings dengan berbagai kepala negara dalam satu kali kunjungan, dan bukan menjadi partisipan penonton, tapi partisipan yang membawa gagasan untuk Indonesia,” kata Anies saat berbicara di Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) di Jakarta, Sabtu, (2/12/2023).

 

Seperti diketahui, semenjak masa pemerintahan Presiden Jokowi di 2014, Indonesia sering absen di Sidang Majelis Umum PBB. Jokowi selalu mengutus wakil untuk menghadirinya. Ia hadir secara virtual di tahun 2020 dan 2021 ketika pandemi Covid-19 melanda dunia.

 

Selain itu, Anies juga melihat bahwa kehadiran Indonesia di kancah internasional bisa membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya penonton, tapi partisipan aktif.

 

Dalam dunia multipolar di mana negara-negara besar seperti Ameriak Serikat dan Tiongkok bersaing dari segi politik maupun ekonomi, Indonesia disebut perlu ambil andil.

 

Anies menyebut bahwa Indonesia bisa menjadi jembatan bagi dunia multipolar itu. Ia memercayai Indonesia memiliki diplomat-diplomat muda hebat.

 

“Saya ketika bertemu dengan generasi baru diplomat Indonesia, saya menemukan best mind. Saya kagum dengan rekrutmen Kementerian Luar Negeri selama 10-15 tahun terakhir ini karena merekrut anak-anak terbaik kita,” katanya.

 

Lebih dari itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa yang bekerja tidak hanya diplomat, tetapi juga kepala negara. Menurutnya, kehadiran kepala negara mewakili Indonesia di kancah internasional bisa membawa Indonesia berperan aktif di dunia internasional.

 

We have the capacity. Cuman narasinya enggak bisa dari diplomat. Narasinya itu harus dari head of the state. Harus dari pimpinan negara. Kalau pimpinan negara mendorong Indonesia berperan, hadir di forum G20 bukan sebagai partisipan saja, tapi hadir di sana men-drive isu dan gagasan, maka kita akan bisa mewarnai percakapan multipolar,” kata Anies.

 

Dalam hubungannya dengan negara-negara luar, Anies menyebut Indonesia punya sejumlah negara strategis. Untuk aspek ekonomi, ia melihat Amerika Serikat, Cina, Singapura, Jepang, dan Uni Eropa sebagai mitra strategis.

 

Ia juga menilai Arab Saudi sebagai negara yang penting bagi Indonesia dari sisi sosial, budaya, dan keagamaan karena setiap tahun jutaan jemaah haji Indonesia pergi ke Tanah Suci. Ia juga melihat negara tetangga, Australia, sebagai mitra penting Indonesia di kancah internasional.

 

90