Home Gaya Hidup Event Trabas Alam, SLU 2023 80 Km Puaskan Pelari Domestik dan Mancanegara

Event Trabas Alam, SLU 2023 80 Km Puaskan Pelari Domestik dan Mancanegara

Karanganyar, Gatra.com - Sebanyak 15 pelari peserta reguler mencatatkan durasi tercepat menyelesaikan kategori 80 KM pada event Siksorogo Lawu Ultra (SLU) 2023 di Gunung Lawu, Karanganyar, Jateng, Minggu (3/12). Kategori ini memiliki jarak tempuh terjauh dari lima kategori yang diikuti 3.100 peserta.

 

Di kategori 80 KM, para pesertanya melewati pegunungan sekitar Sekipan yang meliputi Sekipan – Desa Beruk- Wonomulyo- Gunung Jobolarangan- Gunung Mongkrang – Cemoro Kandang – Puncak Lawu – Candi Cetho – Kebun Teh Kemuning- Kebun teh Ngargoyoso – Segoro Gunung – Tahura – Telaga Madirdo – Pancot – Sekipan.

 

Mereka mulai berlari pada Sabtu (2/12) pukul 06.00 WIB. Adapun cut off time (COT) Ultra Trail untuk pria pada Minggu pukul 05.00 WIB dan wanita pukul 06.00 WIB.

 

Panitia SLU 2023 mencatat 10 peserta pria dan 5 peserta wanita selesai paling cepat di kategori 80 KM. Untuk pria diraih Hamem Aulia (13:20:40) sedangkan wanita diraih Gigi H (15:59:26).

 

Selain diikuti peserta reguler, kategori ini juga ajang adu finalis Asia Trail Master (ATM) Championship SLU 77 KM. Sebanyak 10 finalis pria dan 10 finalis wanita mencatatkan waktu tercepat menempuh 77 KM. Tim dari Filipina paling banyak meraih poin seperti John Ray Onifa, Yoyong Sacayle, Avelino Versola III, Sean Aying, Angeli cabalo dan kawan-kawannya.

 

Ketua Umum SLU 2023, Fajar Brilianto mengatakan kategori 80 Km selain diikuti peserta reguler juga diisi finalis Asia Trail Master Championship yang telah lolos 20 seri event kejuaraan lari yang digelar sepanjang tahun ini di berbagai negara di Asia.

 

“SLU pada tahun ini spesial karena jadi final trail master Asia. Ini menjadi penutup 20 seri lomba lari yang mereka ikuti,” katanya kepada wartawan di Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar.

 

Para pelari di kategori ini kebanyakan memiliki kemampuan di atas rata-rata dan persiapan maksimal jelang perlombaan. Trek ekstrem dengan cuaca tak menentu menyambut mereka di event keempat SLU tahun 2023. Tak sedikit yang tumbang karena hipotermia harus dilarikan ke puskesmas terdekat. panitia menyiapkan sembilan waterstation untuk melepas lelah dan dahaga serta membatasi waktu (COT) untuk mengurangi risiko pelari.

 

Pembina SLU 2023, Toni Hatmoko berharap lomba lari trabas alam di lereng Gunung Lawu itu mendunia dan menjadi icon trail runner.

 

“Jika Borobudur Marathon di road (jalan raya) event internasional, maka trail SLU trabas alam juga diharapkan mendunia,” katanya.

 

Efek positif penyelenggaraan SLU kian mengenalkan obyek wisata di Gunung Lawu. Seperti Sekipan, Bukit Mongkrang dan sebagainya. Ia menyebut sekitar 10.000 orang menyerbu kawasan wisata Tawangmangu.

 

“3.100 peserta lari membawa keluarganya. Penginapan penuh dan UMKM berjaya,” katanya.

 

Pelari asal UK, Alastair Mcdonald mengaku puas mengikuti SLU 2023. Ia mengambil kategori 50 Km. Kepada wartawan, pria yang mengakrabi berbagai event trail run ini menyebut SLU memberinya pengalaman baru menaklukkan medan ekstrem.

 

Its difficult for me. Going up is not easy, but coming down i had alot of fun. And very a lot of water slippery with the mud. So i just run fast and i fell down many times (Susah juga. Trek naik enggak mudah. Tapi saat turun asyik. Banyak air bikin terpeleset dan kena lumpur. Jadi aku lari saja cepat meski terjatuh berulang kali),” katanya.

 

Alastair mengatakan cuaca cukup mendukung.

 

Pelari domestik, Aliet Alphard mengatakan dirinya mengikuti kategori 15 KM. ia merasakan kesenangan berlari di event tersebut. Rasa lelah dan pegal ditepisnya.

 

“Lumayan treknya naik ke Mongkrang. Selesai 3 jam 15 menit start jam 7 pagi. Baru sekali ini ikut,” katanya.

 

195

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR