Yogyakarta, Gatra.com - Sekelompok orang yang mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mendatangi kantor DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DIY. Mereka menuntut politisi PSI Ade Armando supaya diproses hukum.

Sebelumnya Ade mengunggah video yang mengkritik aksi BEM UGM soal politik dinasti di pemerintahan Joko Widodo. Menurut Ade, mahasiswa justru tak bersikap soal politik dinasti di Yogyakarta. Video itu menuai kecaman dari banyak pihak, hingga ia engunggah video permohonan maaf.

Massa berbusana adat Jawa datang dengan kawalan polisi, Senin (4/12) siang. Mereka membawa sejumlah poster bergambang wajah Ade Armando yang disilang dan bertuliskan #TangkapAde Armando.

Koordinator Paman Usman Widihasto Wasana Putra menuntut PSI bersikap tegas pada Ade. “Ade tidak tahu sejarah. Saya kecewa karena dia akademisi, intelektual, dan kader PSI, tapi tidak tahu sejarah DIY,” kata Hasto dalam orasinya.

Ia mendesak dalam waktu 2x24 jam PSI harus mengambil sikap tegas dan memecat Ade. “Kalau tidak ada sikap yang jelas, PSI harus hilang dari DIY. Tidak ada tempat bagi PSI di Yogyakarta. Jangan pilih PSI dan kader PSI,” serunya.

Menurut Hasto, Ade telah menghina martabat dan harga diri orang Yogyakarta. “Apa yang dilakukan Armando adalah blunder paling besar karena ia menggali kuburnya sendiri,” kata dia.

Paman Usman juga meminta Ade diproses hukum dan ditangkap. Pernyataannya di media sosialdianggap sebagai hoaks dan melanggar UU ITE Tahun 2016 pasal 28. “Pernyataan Hasto tak memiliki dasar sejarah dan hukum,” imbuh Hasto.

Pihak PSI yang menerima aksi Paman Usman menyatakan bahwa pernyataan Ade tak mewakili partai. Aspirasi warga juga akan segera disampaikan ke DPP PSI. “PSI menghargai keistimewaan Yogyakarta,” kata Wakil Sekretaris DPD PSI Ari Hidayat.