Palu, Gatra.com - Calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengatakan, pemerintah harus mendorong hilirisasi industri nikel untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

“Pemerintah daerah dan masyarakat sangat diperlukan pada industri nikel. Jangan hanya diam saja, pemerintah dan masyarakat harus proaktif,” ujar Ganjar Pranowo saat berkampanye di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12).

Menurutnya, menfaat dari eksploitasi nikel akan lebih merata jika pemerintah segera melakukan hilirisasi industri  dan menerapkan sejumlah regulasi. keuntungan pun bisa dinikmati oleh masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya beberapa pihak tertentu saja.

“Ada dua hal strategis yang harus diterapkan di industri tambang nikel yang ada di Sulawesi Tengah. Pertama, menciptakan SDM berdaya saing global dan kedua adalah melibatkan unsur pemerintah dan masyarakat dalam kepemilikan saham,” kata Ganjar.

Ganjar menyebut, di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah terdapat areal seluas 3.037 kilometer persegi yang memiliki kandungan nikel. Daerah ini merupakan deretan daftar penghasil nikel terbesar di Indonesia. Beberapa tambang nikel di daerah ini terdapat di Bahadopi, Bungku Timur, Bungku Pesisir, dan Petasia Timur.

Sebagai wilayah yang kaya cadangan nikel, Sulawesi Tengah dapat memanfaatkan komoditas tambang strategis itu untuk meningkatkan nilai ekspor dan devisa negara. Selain itu, nikel juga dapat mendorong pengembangan hilirisasi pengolahan bijih nikel menjadi produk bernilai tambah, seperti feronikel, stainless steel, dan baterai.

“Kita harus mempersiapkan sejak dini SDM berdaya saing tinggi melalui peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pengembangan potensi lokal. Dan, jangan lupa, masyarakat setempat harus diberikan porsi berupa keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan industri nikel,” lanjut Ganjar lagi.