Home Internasional Puluhan Orang Tewas dan Terluka dalam Serangan Israel di Gaza

Puluhan Orang Tewas dan Terluka dalam Serangan Israel di Gaza

Gaza, Gatra.com - Pasukan pendudukan Israel terus menyasar warga sipil dan rumah mereka di berbagai wilayah Jalur Gaza, membunuh dan melukai puluhan orang. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, sementara banyak lainnya adalah anak-anak dan perempuan. masih di bawah reruntuhan, pada Kamis (7/12).

Wafa palestina melaporkan (7/12), pesawat-pesawat tempur pendudukan menargetkan dua kawasan perumahan di kawasan Pertahanan Sipil di Jalur Gaza utara, dan lingkungan Imran di persimpangan Talhiya di pusat Khan Yunis, yang menyebabkan kematian puluhan orang dan melukai banyak lainnya.

Pesawat-pesawat pendudukan juga mengebom sebuah rumah keluarga Abu Haroun Al-Khouli di daerah Askola, di lingkungan al-Zaytoun di Gaza selatan, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka.

Sejumlah orang juga tewas dan lainnya terluka ketika pasukan pendudukan mengebom sebuah rumah keluarga Abu Assi di dekat Masjid al-Shamaa di lingkungan al-Zaytoun, di Gaza selatan.

Sepuluh orang juga tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dari keluarga Khalaf dan Abu Shahla, dalam pemboman rumah keluarga al-Mashharawi di sebelah Masjid Syuhada Al-Aqsa di lingkungan al-Sabra di Gaza.

Puluhan warga tewas dan lainnya terluka ketika pendudukan mengebom sebuah rumah keluarga Arbi' di daerah Batn al-Sameen di Khan Yunis.

Baca Juga: WHO Peringatkan Situasi Gaza Semakin Memburuk

Korban sipil tercatat dalam serangan yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan al-Hakar di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.

Sementara itu, pasukan pendudukan mengepung Sekolah Khalifa bin Zayed, yang menampung ribuan pengungsi di proyek Beit Lahia di Jalur Gaza utara.

Salah satu dari mereka yang terjebak di sekolah ini mengatakan pasukan pendudukan dan penembak jitu menembaki mereka dengan gencar, dan ada korban jiwa di sekitar sekolah. Diserang selama dua hari berturut-turut, tetapi mereka tidak dapat menyelamatkan mereka. 

Ia meminta adanya intervensi segera untuk membantu mereka, sebelum terlambat, karena mereka telah menderita selama 10 hari karena kekurangan makanan dan minuman, serta kondisi cuaca yang sangat dingin.

Pengungsi di Khan Yunis hidup dalam kondisi kemanusiaan yang sangat sulit karena terus menerus menargetkan daerah tersebut, kelangkaan material, dan sulitnya menuju ke kota Rafah karena pendudukan menargetkan infrastruktur dan jalan. Sehingga memaksa sebagian besar pengungsi untuk meninggalkan rumah mereka, untuk mengambil jalan terjal dengan berjalan kaki.

129