Home Pendidikan Peningkatan Kualitas Pendidikan Masih Jadi PR Pemerintah

Peningkatan Kualitas Pendidikan Masih Jadi PR Pemerintah

Jakarta, Gatra.com - Pemerhati Pendidikan, Indra Charismiadji, menyoroti penurunan skor Indonesia dalam hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022. Ia memandang, penurunan capaian dalam PISA 2022 menambah panjang stagnasi kualitas pendidikan Indonesia dalam 20 tahun terakhir.

Pria yang saat ini menjadi Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) ini mengatakan, hasil PISA menjadi penanda bahwa pemerintah harus kembali mengingat amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan kecerdasan lewat pendidikan, dinilai Indra menjadi hal yang luput dilakukan pemerintah selama ini

“Sehingga, kita harus kembali ke haluan kita. Bangun kecerdasan bangsa yang menjadi tugas negara,” ujar Indra dalam kegiatan diskusi di Jakarta, Kamis (7/12).

Menurut Indra, situasi pendidikan Indonesia tersebut menunjukan bahwa ekosistem pendidikan masih perlu sumbangsih penguatan mulai dari pendidikan dari rumah, masyarakat, hingga sekolah.

Tiga sentra pendidikan itu, sambung Indra, selama ini belum secara optimal dikedepankan. Sekolah menjadi satu-satunya tumpuan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedepan, ia pun mendesak agar pengoptimalan pendidikan juga mulai menyasar pada ekosistem di rumah dan di masyarakat.

“Padahal rumah dan masyarakat tak kalah penting. Dulu di Kemendikbud, ada direktorat pendidikan orang tua sebagai bentuk pengoptimalan, tapi dihapus,” papar dia.

Sementara itu, Praktisi pendidikan dari Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas, Dhitta Puti Sarasvati, memandang bahwa pemunculan kurikulum merdeka belum menjadi sebuah jawaban atas pemulihan kualitas pendidikan Indonesia.

Selain dikarenakan kurikulum tersebut belum membawa filosofi yang jelas di dalamnya, Dhitta juga melihat fleksibilitas kurikulum merdeka belum selaras dengan kemampuan dan kualitas guru saat ini.

“Kurikulum ini tak diikuti dengan peningkatan kualitas guru. Karena kalau bicara pembenahan kualitas pendidikan, maka kemampuan guru punya peran sentral disana,” beber dia.

57